Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu (3/7) menyatakan harapannya agar Iran menurunkan ketegangan di Timur Tengah.

"Saya berharap demikian. Saya tidak tahu," ujar Biden kepada wartawan ketika ditanya, "apakah Iran akan menurunkan ketegangan?" sambil meninggalkan toko kelontong di kampung halamannya di Negara Bagian Delaware.

Departemen Pertahanan pada Jumat (2/8) mengatakan AS akan mengerahkan aset militer mereka ke Timteng di tengah peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.

“Departemen Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional yang dilakukan oleh Iran atau mitra dan proksi Iran.

“Menteri (Lloyd) Austin telah memerintahkan penyesuaian keberadaan militer AS untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan bahwa Amerika siap menanggapi berbagai kemungkinan,” katanya.

Hampir 39.500 warga Palestina terbunuh dalam sekitar 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza mulai 7 Oktober tahun lalu setelah serbuan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Serangan tersebut telah memicu peningkatan ketegangan regional. Ketegangan terbaru muncul awal pekan ini ketika pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh saat berkunjung ke Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh.


Sumber: Anadolu


Baca juga: Iran janjikan pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh

Baca juga: Menteri Iran: Israel dapat lampu hijau dari AS untuk bunuh Haniyeh


Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran