JTPE catat laba bersih Rp90 miliar pada semester I tahun 2024
5 Agustus 2024 11:01 WIB
Arsip foto - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah), Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris (kanan), Direktur Utama Pt. Jasuindo Tiga Perkasa Allan Wibisono (kiri) berfoto bersama seusai meninjau percetakan Kartu 'Sakti' di PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (14/10). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/kye/pri.
Jakarta (ANTARA) - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (kode saham: JTPE) membukukan laba bersih sebesar Rp90 miliar per 30 Juni 2024, atau naik 5,9 persen year-on-year (yoy), meskipun pencapaian penjualan turun 16 persen yoy.
“Pada semester pertama tahun ini, perseroan tetap mengandalkan segmen security product yang berkontribusi sebesar 88 persen (dengan kontribusi yang meningkat) dibanding tahun sebelumnya 85 persen,” kata Sekretaris Perusahaan JTPE Lukito Budiman, di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, ia mengatakan bahwa perusahaan produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi tersebut meraih total penjualan sebesar Rp775 miliar pada semester I 2024, atau turun sebesar 16 persen yoy dari penjualan semester I 2023 sebesar Rp923 miliar.
Secara rinci, segmen produk security mencatatkan penjualan sebesar Rp683 miliar, merosot sebesar 13,5 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp790 miliar.
Sementara itu, penjualan segmen non-security mencapai Rp92 miliar, menurun 30,7 persen yoy dari Rp133 miliar pada tahun sebelumnya.
“Meskipun pendapatan menurun, tapi strategi manajemen tetap berfokus pada produk-produk dengan margin tinggi, sehingga perseroan tetap mampu mencatat pertumbuhan laba,” ujar Lukito.
Selain strategi yang tepat, ia menyatakan bahwa pertumbuhan laba tersebut juga ditopang oleh pendapatan dari pasar ekspor yang meningkat 10 persen menjadi Rp181 miliar dan berkontribusi sebanyak 23,4 persen dari total pendapatan.
“Peningkatan permintaan dari pasar ekspor datang dari beberapa negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan untuk produk komponen paspor dan produk sekuriti lainnya,” katanya lagi.
Direktur Utama JTPE Allan Wibisono Oei menyampaikan bahwa beberapa faktor yang membuat pendapatan perseroan menurun salah satunya adalah normalisasi demand dari beberapa produk perseroan dan terdapat beberapa proyek yang proses pengadaannya mengalami pergeseran periode.
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya optimis terhadap prospek usaha di semester II kini dengan adanya pencetakan e-KTP untuk penduduk Jakarta seiring perubahan status ibu kota dan peluang terkait wacana perubahan desain paspor Indonesia.
“Selain itu inovasi terbaru kami, yaitu pada segmen produk digital (e-sign) yang meliputi tanda tangan digital, sertifikat elektronik, dan penyimpanan dokumen signing juga direncanakan akan mulai berkontribusi untuk pendapatan perseroan di semester II,” katanya pula.
Baca juga: JTPE kantongi kontrak ekspor komponen paspor 11 juta dolar AS di 2024
Baca juga: Jasuindo Tiga Perkasa meraup laba Rp266 miliar di 2023, naik 57 persen
“Pada semester pertama tahun ini, perseroan tetap mengandalkan segmen security product yang berkontribusi sebesar 88 persen (dengan kontribusi yang meningkat) dibanding tahun sebelumnya 85 persen,” kata Sekretaris Perusahaan JTPE Lukito Budiman, di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, ia mengatakan bahwa perusahaan produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi tersebut meraih total penjualan sebesar Rp775 miliar pada semester I 2024, atau turun sebesar 16 persen yoy dari penjualan semester I 2023 sebesar Rp923 miliar.
Secara rinci, segmen produk security mencatatkan penjualan sebesar Rp683 miliar, merosot sebesar 13,5 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp790 miliar.
Sementara itu, penjualan segmen non-security mencapai Rp92 miliar, menurun 30,7 persen yoy dari Rp133 miliar pada tahun sebelumnya.
“Meskipun pendapatan menurun, tapi strategi manajemen tetap berfokus pada produk-produk dengan margin tinggi, sehingga perseroan tetap mampu mencatat pertumbuhan laba,” ujar Lukito.
Selain strategi yang tepat, ia menyatakan bahwa pertumbuhan laba tersebut juga ditopang oleh pendapatan dari pasar ekspor yang meningkat 10 persen menjadi Rp181 miliar dan berkontribusi sebanyak 23,4 persen dari total pendapatan.
“Peningkatan permintaan dari pasar ekspor datang dari beberapa negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan untuk produk komponen paspor dan produk sekuriti lainnya,” katanya lagi.
Direktur Utama JTPE Allan Wibisono Oei menyampaikan bahwa beberapa faktor yang membuat pendapatan perseroan menurun salah satunya adalah normalisasi demand dari beberapa produk perseroan dan terdapat beberapa proyek yang proses pengadaannya mengalami pergeseran periode.
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya optimis terhadap prospek usaha di semester II kini dengan adanya pencetakan e-KTP untuk penduduk Jakarta seiring perubahan status ibu kota dan peluang terkait wacana perubahan desain paspor Indonesia.
“Selain itu inovasi terbaru kami, yaitu pada segmen produk digital (e-sign) yang meliputi tanda tangan digital, sertifikat elektronik, dan penyimpanan dokumen signing juga direncanakan akan mulai berkontribusi untuk pendapatan perseroan di semester II,” katanya pula.
Baca juga: JTPE kantongi kontrak ekspor komponen paspor 11 juta dolar AS di 2024
Baca juga: Jasuindo Tiga Perkasa meraup laba Rp266 miliar di 2023, naik 57 persen
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: