NU diminta berdayakan masyarakat lewat pertanian
13 Maret 2014 03:38 WIB
ilustrasi Sejumlah buruh tani wanita menanam padi di lahan sawah desa Tegalsembadra, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (23/2).(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap Nahdlatul Ulama bisa memberdayakan masyarakat di sektor pertanian.
"Tradisi NU itu tradisi pertanian, mestinya kembali ke pertanian. Berdayakanlah masyarakat di bidang itu," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, dalam diskusi bulanan ke-31 yang bertajuk Menyongsong Satu Abad NU, di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, para kiai seharusnya memiliki banyak pengetahuan di bidang pertanian untuk diajarkan kepada para santri mereka.
"Contohnya hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dasar, teknologi tepat guna, teknologi tinggi di bidang pertanian," katanya.
Pihaknya mencontohkan para misionaris yang memiliki pengetahuan dasar di bidang pertanian sehingga dalam mensyiarkan agamanya, keberadaan mereka di tengah masyarakat bisa bermanfaat secara langsung.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengkritisi banyaknya kader NU yang saat ini dinilainya lebih tertarik untuk menggeluti dunia politik ketimbang berdakwah.
Jokowi mengingatkan, sebagai umat Islam mereka yang masuk ke dalam dunia politik seharusnya mengutamakan kejujuran, memiliki integritas yang tinggi dan mampu memberi manfaat bagi kepentingan orang banyak.
"Tapi sekarang politik itu seperti perebutan kekuasaan untuk mendapatkan kekayaan negara. Adab Islam yang baik dalam berpolitik seperti hilang," katanya. (*)
"Tradisi NU itu tradisi pertanian, mestinya kembali ke pertanian. Berdayakanlah masyarakat di bidang itu," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, dalam diskusi bulanan ke-31 yang bertajuk Menyongsong Satu Abad NU, di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, para kiai seharusnya memiliki banyak pengetahuan di bidang pertanian untuk diajarkan kepada para santri mereka.
"Contohnya hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dasar, teknologi tepat guna, teknologi tinggi di bidang pertanian," katanya.
Pihaknya mencontohkan para misionaris yang memiliki pengetahuan dasar di bidang pertanian sehingga dalam mensyiarkan agamanya, keberadaan mereka di tengah masyarakat bisa bermanfaat secara langsung.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengkritisi banyaknya kader NU yang saat ini dinilainya lebih tertarik untuk menggeluti dunia politik ketimbang berdakwah.
Jokowi mengingatkan, sebagai umat Islam mereka yang masuk ke dalam dunia politik seharusnya mengutamakan kejujuran, memiliki integritas yang tinggi dan mampu memberi manfaat bagi kepentingan orang banyak.
"Tapi sekarang politik itu seperti perebutan kekuasaan untuk mendapatkan kekayaan negara. Adab Islam yang baik dalam berpolitik seperti hilang," katanya. (*)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: