"Sistem peringatan dini bencana penting karena penanganan bencana keseluruhan yang paling utama adalah pencegahan," tambah dia.
Saat ini yang rawan terjadi adalah bencana hidrologi basah seperti banjir dan tanah longsor karena curah hujan di Kalimantan Timur cukup tinggi. Ia menimpali lagi, BNPB mengerahkan sejumlah peralatan untuk menanggulangi bencana tersebut.
Kendati di Kalimantan Timur relatif tidak ada gunung berapi, tetapi bencana seperti gempa bumi tetap perlu diwaspadai terjadi di daerah yang dikenal dengan sebutan Benua Etam itu.
BNPB juga bakal membangun kantor di ibu kota baru Indonesia, jelas Suharyanto, sehingga penanganan bencana di seluruh Indonesia dilakukan dari Kota Nusantara sebagai pusat kegiatan.
Sistem peringatan dini bencana di ibu kota baru Indonesia, kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Myrna Asnawti Safitri, masih tahap awal.
"Masih ada keterbatasan sumber daya, dan juga harus susun skala prioritas untuk sistem peringatan dini bencana," ujarnya.
Saat ini, OIKN masih menggunakan sarana prasarana dan sumber daya untuk sistem peringatan dini bencana dari kementerian dan lembaga yang ada.
Baca juga: Pekerja konstruksi IKN nobar "Agak Laen" di malam akhir pekan
Baca juga: Tim penjinak bom disiagakan amankan VVIP pada HUT Kemerdekaan di IKN