Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 96 ton garam atau Natrium Klorida (NaCl) digunakan sebagai bahan semai dalam operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memitigasi potensi banjir--kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa puluhan ton NaCl sebagai bahan semai itu digunakan selama operasi modifikasi cuaca yang berlangsung terus menerus mulai dari 15 Juli lalu ke beberapa wilayah di Kaltim.

Berdasarkan laporan dari tim satuan tugas di lapangan sampai Sabtu petang ini sudah dilakukan sebanyak 119 sorti penerbangan menggunakan pesawat Casa dengan total bahan yang disemai sebanyak 111 ton NaCl dan 8 ton CaO.

Operasi udara tersebut, kata dia, difungsikan untuk mengurangi potensi risiko bencana hidro-meteorologi basah, seperti banjir di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Mahakam Ulu yang juga sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Operasi modifikasi cuaca di Kaltim ini sekaligus juga dilakukan sebagai bentuk pengurangan risiko bencana hidro-meteorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan.

Baca juga: BNPB: Modifikasi cuaca di IKN bantu target penyelesaian konstruksi

Berdasarkan data inventaris tim satuan tugas di lapangan pada periode Januari - Juli mencatat jumlah sebaran titik panas di Kalimantan Timur sudah mencapai 9.148 titik.

Tim satuan tugas tersebut mendapati jumlah titik panas mayoritas berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara yang jika tidak ditangani maksimal maka dapat berpotensi meluas ke wilayah lain seiring musim kering dengan terpaan angin kencang yang berlangsung saat ini.

Menurut dia, BNPB mengerahkan total sebanyak empat helikopter yang masing - masing digunakan untuk patroli dan penyiraman air dari udara ke Kaltim. Termasuk ​​​​​​memberikan segenap dukungan sarana-prasarana logistik penunjang lainnya yang bersumber dari alokasi Dana Siap Pakai BNPB kepada pemerintah provinsi setempat untuk mengatasi Karhutla.

Dukungan yang diberikan tersebut sebagai komitmen BNPB memaksimalkan upaya kesiapsiagaan ​​​​​​bencana, menunjang kelancaran pembangunan dan serangkaian kegiatan hari ulang tahun RI ke-79 di IKN, yang juga dibahas dalam ​​​​​rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, Lahan dan Asap bersama seluruh perwakilan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kalimantan Timur, pada Jumat (2/8).
​​​​
Baca juga: Konstruksi RS pemerintah dan swasta di IKN 60 persen rampung