Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai digitalisasi keuangan seperti penggunaan QRIS, yang penggunaannya semakin meluas, memudahkan masyarakat ketika bertransaksi.

“Digitalisasi keuangan itu sekarang sangat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, misal dengan QRIS. Beberapa tahun lalu kalau kita gunakan Qris itu, tidak seperti sekarang ini yang jauh lebih mudah dan praktis,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo I Nyoman Adhiarna saat Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta, Sabtu.

Literasi mengenai digitalisasi keuangan, kata Nyoman, sudah bisa diterima dengan baik di berbagai kalangan masyarakat. Sebagai contoh, pedagang di pasar sudah mengadopsi pembayaran digital.

“Jadi, pedagang kecil sudah terbiasa dan ini akan kita terus kita dorong dan jangan sampai infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah ini jadi sia-sia,” kata Nyoman.

Baca juga: BI: FEKDI sebagai wujud sinergi perkuat ekonomi dan keuangan digital

Pemanfaatan keuangan digital berbasis QRIS tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus menggencarkan penguatan infrastruktur dari berbagai sektor.

Kemenkominfo dengan berbagai pihak, antara lain Bank Indonesia terus mensosialisasikan penggunaan QRIS pada berbagai bidang, salah satunya melalui program “Adopsi Digital UMKM”, yang memberikan pemahaman menggunakan dan menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital untuk urusan keuangan.

“Kami membantu Bank Indonesia untuk terus mensosialisasikan penggunaan QRIS ke pelaku UMKM. Salah satunya dalam kegiatan program Adopsi Digital UMKM yang dimana salah satunya itu memberikan pemahaman menggunakan QRIS kepada ribuan pelaku usaha. Agar mereka bisa berkembang lebih baik di era digital ini,” ujar Nyoman.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital keuangan QRIS menunjukkan tren yang begitu positif.

“Yang membanggakan ini, QRIS naik hingga 200 persen dan sudah digunakan sebanyak 59 juta pengguna dan 30 juta merchant (pedagang). Peran digital ini menopang ekonomi kita karena didukung preferensi masyarakat digital dan generasi muda kita yang berwawasan digital,” tutur Doni.

Melihat tanggapan positif pembayaran digital, Doni meminta pihak-pihak yang terlibat untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dan nyaman dalam memanfaatkan digitalisasi keuangan.

Baca juga: Dukung Transaksi Digital, DAMRI Hadir di FEKDI x KKI 2024

Baca juga: Pengguna QRIS didominasi oleh UMKM

Baca juga: Warga diingatkan tetap hati-hati saat bertransaksi dengan QRIS