Lubuk Basung (ANTARA News) - Bupati Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Indra Catri mengimbau masyarakat setempat terutama kelompok rentan, yakni bayi, balita, ibu hamil dan lanjut usia (Lansia) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena saat ini asap pekat menyelimuti daerah itu.

"Ini dalam rangka menyikapi dampak kabut asap pekat yang melanda wilayah Kabupaten Agam. Saya meminta Dinkes Kabupaten Agam untuk membagikan surat imbauan dengan Nomor:007/3/Donkes/III/2014 tentang Antisipasi Kabut Asap telah disebar di seluruh nagari di Kabupaten Agam," katanya di Lubuk Basung, Rabu.

Apabila ke luar rumah, katanya, upayakan mengunakan masker untuk melindungi agar asap tidak terhirup secara langsung.

Lalu, masyarakat disarankan untuk minum air putih lebih banyak, lebih sering, makan makanan bergizi dan istirahat dengan cukup.

Selain itu, menutup sumber air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti, sumur, bak penampungan dan lainnya agar tidak tercemar asap.

Masyarakat juga harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan banyak makan sayur dan buah-buahan yang sudah dicuci bersih sebelum dikonsumsi, katanya.

"Segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada gangguan kesehatan," tegasnya.

Bupati menekankan Dinas Kesehatan (Dinkes) Agam telah membagikan sebanyak 117.700 lembar masker kepada pelajar dan masyarakat lainnya.

"Masker ini langsung dibagikan kepada siswa dan masyarakat melalui petugas Dinkes Kabupaten Agam dan Puskesmas," katanya.

Selain membagikan masker, juga meliburkan sebanyak 49.901 murid TK dan PAUD yang berasal dari 225 unit TK dan 239 unit Paud tersebar di 16 kecamatan se-Agam.

Mereka mulai libur pada Rabu (12/3) sampai Sabtu (15/3). Libur ini hanya sementara dan apabila sudah memungkinkan aktivitas murid TK dan Paud dilanjutkan, katanya.

"Ini bertujuan agar murid TK dan PAUD tidak terserang sesak nafas dan Ispa, karena usia mereka sangat rentan terhadap penyakit ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Agam, Yulhendri, mengatakan jumlah warga yang menderita sesak nafas, batuk dan lainnya sebanyak 1.244 orang terhitung sejak 27 Februari sampai 12 Maret 2014.

Peningkatan terjadi pada 1 Maret 2014 sebanyak 193 kasus. "Ini merupakan data yang kami peroleh dari 22 puskesmas di Agam," katanya. (MLN/H014)