Ramallah (ANTARA) - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan situasi di Tepi Barat yang diduduki Israel semakin memburuk di tengah serangan yang terus berlanjut.

"Situasi di Tepi Barat semakin memburuk setiap hari. Kamp-kamp pengungsi Nur Shams dan Tulkarm mengalami kekurangan air dan pemadaman listrik," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan yang dikutip Sabtu.

UNRWA menggambarkan serangan Israel di Tepi Barat sebagai "perang diam-diam" dan mendesak agar perang itu segera diakhiri.

Operasi militer Israel, sebut badan tersebut, terus menyebabkan kerusakan dan mengancam nyawa orang-orang di daerah tersebut.

Baca juga: Wabah polio terdeteksi di lokasi pengungsian Jalur Gaza
Baca juga: Badan PBB laporkan wabah hepatitis di Gaza
Baca juga: UNRWA : 50.000 anak Palestina kekurangan gizi akut


Ketegangan sangat meningkat di daerah pendudukan Tepi Barat, termasuk Yerusalem, di tengah serangan mematikan Israel yang telah menewaskan hampir 39.500 warga di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Setidaknya 592 warga Palestina telah tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam opini hukumnya pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber : Anadolu-OANA

Baca juga: UNRWA: Anak-anak Gaza menanggung akibat terbesar agresi Israel
Baca juga: RI komitmen tambah kontribusi untuk UNRWA sebesar 1,2 juta dolar AS