Caracas (ANTARA) - Ketua Dewan Pemilihan Nasional Venezuela, Elvis Amoroso, Jumat (2/8) memastikan kemenangan presiden petahana, Nicolas Maduro, dalam pemilihan presiden Minggu (28/7) setelah menghitung 96,87 persen dari total suara yang masuk. "Nicolas Maduro memenangkan 51,95 persen suara, sementara Edmundo Gonzales memperoleh 43,18 persen," kata Amoroso.

Dengan memenangi pemilihan presiden pada 28 Juli lalu, Maduro mendapatkan masa jabatan ketiganya.

Pengumuman hasil tersebut memicu protes di ibu kota Caracas dan sekitarnya, dengan laporan bentrokan antara polisi dan pendukung oposisi.

Pemerintah Venezuela menuduh beberapa negara mencampuri proses pemilihan setelah aksi protes merebak di negara tersebut.

Kemenangan Maduro dipertanyakan oleh Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin.

Presiden Argentina, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, Paraguay, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay mengeluarkan pernyataan bersama untuk menuntut penghitungan suara ulang oleh pengamat pemilu independen.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Argentina sebut Brazil lindungi tokoh oposisi Venezuela di kedutaannya
Baca juga: 1.200 orang ditahan terkait unjuk rasa pilpres di Venezuela