Menurut dia, proyeksi dari kekalahan 71-84 di gim pertama yang lalu adalah dengan memperbaiki sistem pertahanan sebaik mungkin, sehingga tidak mudah untuk ditembus oleh lawan.
"Pelatih sudah memberikan instruksi, tetapi memang dari kami pemain kurang mengeksekusi dengan baik. Intinya memang dari pemain yang harus lebih bisa mengeksekusi dengan baik," kata Reza di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Final IBL, Satria Muda sengit lawan Pelita Jaya pada kuarter 1 & 2
Ia mengakui, permainan timnya di kandang Satria Muda, yaitu Britama Arena, pada Kamis (1/8) lalu, memang kurang bagus, sebab pergerakan atau aliran bola tidak lancar.
Dirinya juga tidak menyangka, lawan akan melakukan zone defense terus-menerus.
Pertandingan final Indonesian Basketball League (IBL) 2024 dilaksanakan dengan format best of three dan kandang-tandang.
Baca juga: Final IBL, Pelatih Pelita Jaya: Pemain SM lebih gigih untuk rebut bola
Namun, bila Satria Muda kembali menang, maka gelar juara otomatis menjadi milik klub tersebut.
Sementara itu, rekor pertemuan kedua tim sama-sama meraih satu kemenangan dan satu kekalahan dalam babak reguler IBL musim ini.
Satria Muda menatap laga final sebagai tim dengan gelar IBL paling banyak, sedangkan Pelita Jaya merupakan tim yang sudah empat kali masuk final dalam tujuh tahun terakhir, meski selalu gagal menjadi juara.
Baca juga: Pelatih Satria Muda dan Pelita Jaya puji format home-away IBL
Baca juga: Junas: Final IBL dengan format kandang-tandang pertama kali musim ini