Paris (ANTARA News/KUNA-OANA) - Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan bahwa ancaman organisasi Al-Qaida untuk membunuhnya, seperti yang diunggah di satu situs Internet, bukanlah hal baru, namun dirinya tetap perlu waspada dan berhati-hati.

Menurut sumber-sumber dekat dengan Presiden Hollande pada Selasa (11/3, ancaman serupa dibuat sebelum dan selama intervensi militer Prancis di Mali yang memaksa mereka untuk mengambil langkah-langkah ekstra dan menjadi berhati-hati.

Sebelumnya, sebuah lokasi dekat Jihad Al-Qaida yang dijuluki "Almanbar Al-Jihad Al-Elami" menerbitkan ancaman dan mengatakan bahwa aksi itu sebagai tanggapan terhadap intervensi Prancis di Mali dan Republik Afrika Tengah.

Prancis memimpin operasi militer di Mali pada Januari 2014 untuk menghadapi pemberontak yang datang dari utara, dalam upaya untuk mengontrol bagian dari negara itu.

Saat ini, Prancis memiliki 1.600 tentara di Afrika Tengah, bagian dari upaya internasional untuk mengamankan negara itu.
(U.H-AK)