Jakarta (ANTARA) - Pariwisata ketinggian rendah di China bersiap merangkul moda transportasi baru setelah kapal udara (airship) sipil AS700 buatan negara itu berhasil melakukan penerbangan demonstrasi pertamanya pada Kamis (1/8).

Pada Kamis pagi, kapal udara AS700 lepas landas dari Bandar Udara Zhanghe di Jingmen, Provinsi Hubei, China tengah, untuk mendemonstrasikan kinerja dan kemampuannya dalam melayani pariwisata di ketinggian rendah, menurut Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Penerbangan demonstrasi ini berlangsung selama hampir dua jam, menyimulasikan skenario aplikasi pariwisata ketinggian rendah melalui rute yang telah direncanakan sebagaimana dinyatakan Xinhua yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Pesawat tersebut terbang di atas taman-taman lokal, sebuah pulau di sungai, dan beberapa objek wisata populer lainnya di kota itu, lalu kembali dengan selamat. Pesawat itu terbang dengan kecepatan jelajah 60 kilometer per jam dan ketinggian 500 meter selama penerbangan, kata AVIC.

Di rute udara ketinggian rendah, penumpang AS700 dapat menikmati pemandangan udara melalui jendela panorama berukuran besar di bagian samping. Dengan kecepatan sedang dan ketinggian yang ideal untuk wisata di ketinggian rendah, kapal udara ini akan menyuguhkan pengalaman yang menyerupai "melayang di atas awan" kepada para wisatawan selama tur penerbangan yang stabil dan aman, ungkap pihak pengembang kapal udara tersebut.
Dikembangkan oleh Institut Penelitian Kendaraan Khusus AVIC, AS700 merupakan jenis kapal udara berawak kapsul tunggal, yang memiliki kapasitas maksimum 10 orang, termasuk seorang pilot. Kapal udara ini memiliki bobot lepas landas maksimum 4.150 kilogram, jarak tempuh maksimum 700 km, dan daya tahan maksimum 10 jam, menurut AVIC. China memiliki pasar yang sangat besar dan klaster kota yang padat. Skala ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China diperkirakan melampaui 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.242) atau sekitar 70,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.243) pada 2023, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun yuan per 2030, menurut CAAC.


AS700 merupakan jenis kapal udara non-rigid near-equilibrium. Kapal udara ini dapat melakukan lepas landas dan pendaratan secara vertikal di medan yang sempit, serta lebih mudah bergerak dan fleksibel dibandingkan jenis kapal udara lainnya, kata AVIC.

Kapal udara ini mampu beroperasi dengan berbagai skenario aplikasi, seperti tur udara, penyelamatan darurat, patroli keamanan perkotaan, dan survei geofisika udara.

Pada Desember lalu, AS700 memperoleh sertifikat tipe dari Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
China memiliki pasar yang sangat besar dan klaster kota yang padat. Skala ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China diperkirakan melampaui 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.242) atau sekitar 70,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.243) pada 2023, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun yuan per 2030, menurut CAAC


Institut Penelitian Kendaraan Khusus AVIC telah menandatangani kontrak pengiriman untuk kapal udara AS700 pertama, dan menandatangani beberapa surat pengajuan kerja sama bisnis (contracts of intent).

AVIC mengungkapkan bahwa institut tersebut telah menggandeng pemerintah daerah untuk menjajaki aplikasi percontohan untuk berbagai skenario ketinggian rendah untuk kapal udara, dan berencana membangun rute demonstrasi pariwisata kapal udara ketinggian rendah pertama di China.

AVIC menambahkan bahwa kapal udara berawak AS700 juga dapat digunakan di bidang logistik serta survei dan pemetaan pintar.