Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama mitra baru pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre berkomitmen memajukan pelabuhan dengan meningkatkan layanan, dan meningkatkan daya saing investasi, pariwisata serta logistik.

“Pelabuhan merupakan beranda penting bagi Batam untuk bisa bersaing dengan negara kompetitif lainnya,” kata Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.

BP Batam telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Metro Nusantara Bahari sebagai mitra baru pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, pada Kamis (1/8).

Kontrak kerja sama tersebut berlaku selama 25 tahun. Adanya penandatanganan kerja sama tersebut, maka pengelolaan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre beralih dari PT Synergy Tharada kepada PT Metro Nusantara Bahari.

PKS pemanfaatan dalam rangka penyediaan infrastruktur untuk pembangunan, pengoperasian dan pengembangan terminal ferry internasional Batam Centre bernilai investasi Rp3,8 triliun dan luas area 27 hektare.

Baca juga: Hari pertama masa transisi operasional Pelabuhan Batam Centre lancar
Baca juga: BP Batam jamin transisi pengelola tidak ganggu layanan


BP Batam mengharapkan kerja sama ini membuat pelabuhan semakin maju, berkualitas, meningkatkan daya saing bagi dunia investasi, pariwisata dan logistik di Batam.

“Kami harap pelabuhan semakin maju, berkualitas dan menjadi magnet bagi wisatawan seperti Harbourtfront,” kata Purwiyanto.

Atas dasar itu, Purwiyanto berpesan agar pengelola pelabuhan yang baru dapat menjalankan amanah dengan baik dan terus bersinergi dengan BP Batam dalam pengelolaan.

Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan berita acara serah terima aset dan operasional Terminal Ferry Internasional Batam Centre dari PT Synergy Tharada kepada BP Batam.

Penandatangan berita acara serah terima tersebut tidak dihadiri oleh PT Synergy Tharada, selaku mitra pengelola Pelabuhan Batam Centre sebelumnya yang berakhir masa perjanjian kerja sama pada 1 Agustus 2024.

Purwiyanto menyayangkan ketidakhadiran PT Synergy Tharada. Namun, berita acara serah terima tetap dilaksanakan dengan ditandatangani oleh jajaran pimpinan BP Batam.

“Disayangkan mitra kami tidak hadir. Maka sudah menjadi tanggungjawab dari mitra, pada pukul 00.00 WIB aset diserahterimakan ke BP Batam, agar pelayanan pada masyarakat terus berjalan,” katanya.

Baca juga: KPPU minta tidak ada persekongkolan biaya pelayaran-pelabuhan di Batam
Baca juga: BP Batam sosialisasikan perizinan pengerukan dan reklamasi pelabuhan


Dia juga menekankan, selama masa transisi pelayanan terhadap pengguna pelabuhan dapat berjalan normal dan tidak ada hambatan.

“Tidak boleh ada pembiaran dan gangguan bagi pelayanan di pelabuhan,” ujarnya Purwiyanto.

Terpisah, Direktur Utama PT Metro Nusantara Bahari Victor Pujianto menyampaikan komitmen yang sama dengan BP Batam untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur pelabuhan agar berdaya saing internasional.

“Kami bertekad meningkatkan kualitas. Semoga Pelabuhan Batam semakin menarik dan dapat bersaing dengan pelabuhan lain di Singapura dan Malaysia,” ujarnya.


Di sisi lain, peralihan mitra pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre saat ini sedang dalam gugatan di Pengadilan Negeri Batam dan PTUN Jakarta yang dilayangkan oleh PT Synergy Tharada selaku mitra pengelola sebelumnya terhadap BP Batam.

Baca juga: BP: Arus peti kemas di Pelabuhan Batam meningkat 7 persen
Baca juga: Dispar Kepri siapkan rute Bintan-Johor tingkatkan kunjungan wisman