Pertamina Hulu Rokan tempati posisi teratas produsen minyak nasional
2 Agustus 2024 19:06 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi keterangan di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Jakarta, Jumat (2/8/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Pertamina Hulu Rokan menempati posisi teratas dalam 10 besar produsen minyak nasional, dengan jumlah produksi 161.623 ribu barel minyak per hari (BOPD).
“Yang paling besar sekarang ini adalah Pertamina Hulu Rokan. Itu jumlahnya pada 2023 ada kontribusinya 161.623 BOPD,” ujar Arifin Tasrif ketika menyampaikan paparan di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, per 30 Juni 2024, produksi Pertamina Hulu Rokan mencapai 157.226 BOPD.
Menyusul Pertamina Hulu Rokan, Exxonmobil Cepu menempati posisi produsen terbesar kedua di Indonesia dengan produksi minyak mencapai 155.444 BOPD pada 2023, dan 143.946 BOPD per 30 Juni 2024.
Posisi ketiga hingga kelima diisi oleh anak usaha Pertamina, seperti Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), serta Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES).
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan temukan sumber migas baru di Blok Rokan
Baca juga: LEMIGAS ikut kembangkan migas nonkonvensional di Blok Rokan
Sedangkan, Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) menempati posisi ketujuh, setelah Petrochina Jabung yang mengisi posisi keenam.
Arifin mengatakan Pertamina menjadi fokus untuk ditingkatkan produksinya melalui kebijakan hulu migas karena mendominasi produksi nasional minyak, yakni sebesar 57 persen.
Pada posisi kesembilan terdapat Medco E&P Natuna, dan PC Ketapang II menempati posisi kesepuluh.
Di luar kesepuluh produsen minyak terbesar itu, terdapat Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya dengan total produksi sebesar 102.119 BOPD pada 2023, dan 96.295 BOPD per 30 Juni 2024.
Terkait dengan produksi gas, Pertamina masih mendominasi produksi gas nasional dengan porsi sebesar 32 persen, namun terpecah menjadi empat anak perusahaan, yakni Pertamina EP, PHM, Pertamina-Medco Tomori, dan Pertamina EP Cepu.
Adapun perusahaan yang menjadi produsen gas terbesar adalah BP Berau dengan produksi gas sebesar 1.467,12 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2023, dan naik menjadi 1.745,04 mmscfd hingga 30 Juni 2024.
“Di gas sekarang ini, juaranya adalah BP Berau Tangguh,” kata Arifin.
Baca juga: PHR matangkan persiapan untuk injeksi migas pertama Desember 2025
Baca juga: RI gandeng China untuk tingkatkan produksi minyak bumi
Baca juga: Pemerintah matangkan penerapan BBM rendah sulfur
“Yang paling besar sekarang ini adalah Pertamina Hulu Rokan. Itu jumlahnya pada 2023 ada kontribusinya 161.623 BOPD,” ujar Arifin Tasrif ketika menyampaikan paparan di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, per 30 Juni 2024, produksi Pertamina Hulu Rokan mencapai 157.226 BOPD.
Menyusul Pertamina Hulu Rokan, Exxonmobil Cepu menempati posisi produsen terbesar kedua di Indonesia dengan produksi minyak mencapai 155.444 BOPD pada 2023, dan 143.946 BOPD per 30 Juni 2024.
Posisi ketiga hingga kelima diisi oleh anak usaha Pertamina, seperti Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), serta Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES).
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan temukan sumber migas baru di Blok Rokan
Baca juga: LEMIGAS ikut kembangkan migas nonkonvensional di Blok Rokan
Sedangkan, Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) menempati posisi ketujuh, setelah Petrochina Jabung yang mengisi posisi keenam.
Arifin mengatakan Pertamina menjadi fokus untuk ditingkatkan produksinya melalui kebijakan hulu migas karena mendominasi produksi nasional minyak, yakni sebesar 57 persen.
Pada posisi kesembilan terdapat Medco E&P Natuna, dan PC Ketapang II menempati posisi kesepuluh.
Di luar kesepuluh produsen minyak terbesar itu, terdapat Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya dengan total produksi sebesar 102.119 BOPD pada 2023, dan 96.295 BOPD per 30 Juni 2024.
Terkait dengan produksi gas, Pertamina masih mendominasi produksi gas nasional dengan porsi sebesar 32 persen, namun terpecah menjadi empat anak perusahaan, yakni Pertamina EP, PHM, Pertamina-Medco Tomori, dan Pertamina EP Cepu.
Adapun perusahaan yang menjadi produsen gas terbesar adalah BP Berau dengan produksi gas sebesar 1.467,12 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2023, dan naik menjadi 1.745,04 mmscfd hingga 30 Juni 2024.
“Di gas sekarang ini, juaranya adalah BP Berau Tangguh,” kata Arifin.
Baca juga: PHR matangkan persiapan untuk injeksi migas pertama Desember 2025
Baca juga: RI gandeng China untuk tingkatkan produksi minyak bumi
Baca juga: Pemerintah matangkan penerapan BBM rendah sulfur
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: