Basarnas terjunkan dua tim pemantau ke Gunung Slamet
11 Maret 2014 21:21 WIB
Gunung Slamet. Waspada Hembusan asap mengepul dari kawah Puncak Gunung Slamet, Jateng, Senin (11/3). Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan sejak Senin pukul 21.00 WIB, status aktivitas Gunung Slamet dinaikan dari level Normal, menjadi Waspada, dan menghimbau agar tidak ada aktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet. (ANTARAFOTO/Idhad Zakaria) ()
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Search and Rescue Nasional DIY-Jawa Tengah telah mempersiapkan tim untuk diterjunkan ke wilayah Gunung Slamet menyusul meningkatnya status gunung itu menjadi waspada.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) DIY-Jateng, Agus Haryono di Yogyakarta, Selasa mengatakan akan melibatkan dua tim yang masing-masing terdiri atas 16 personel untuk memantau langsung kondisi di wilayah Gunung Slamet Jawa Tengah.
"Memang tidak banyak, kami baru akan menerjunkan dua tim, itu agar tidak terlalu mencolok sehingga tidak membuat masyarakat resah, karena situasinya memang masih aman," kata Agus.
Menurut dia, menjelang penerjunan tim Search and Rescue (SAR), pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh tim SAR setempat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh tim SAR yang ada di sana, kemudian dengan relawan, BPBD, TNI, Polisi untuk mengantisipasi kalau ada aktivitas susulan," kata dia.
Ia mengatakan menyusul peningkatan status Gunung Slamet itu, juga telah diikuti dengan pelarangan pendakian di wilayah itu. Pengamatan juga terus dilakukan selama 24 jam.
Sementara itu, ia mengakui, untuk Basarnas DIY-Jateng hingga saat ini juga masih memiliki jumlah personel yang terbatas. Sebanyak 146 personel SAR DIY-Jateng saat ini tersebar di empat pos dan kantor Basarnas di Semarang.
"Empat pos itu, ada di Yogyakarta, Cilacap, Solo, dan Jepara. Namun itu tidak menjadi masalah, karena kami juga bersama tim gabungan saat di lapangan," katanya.
Sementara itu, untuk persiapan peralatan, ia menyebutkan, saat ini Basarnas memiliki rescue boat 36 meter di pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, serta 3 kapal cepat di Semarang, Jepara dan Yogyakarta.
"Selain itu juga ada rescue truck, rescue car, truk angkut personel serta perahu karet, meskipun jumlahnya masih cukup untuk tim SAR sendiri," katanya. (*)
Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) DIY-Jateng, Agus Haryono di Yogyakarta, Selasa mengatakan akan melibatkan dua tim yang masing-masing terdiri atas 16 personel untuk memantau langsung kondisi di wilayah Gunung Slamet Jawa Tengah.
"Memang tidak banyak, kami baru akan menerjunkan dua tim, itu agar tidak terlalu mencolok sehingga tidak membuat masyarakat resah, karena situasinya memang masih aman," kata Agus.
Menurut dia, menjelang penerjunan tim Search and Rescue (SAR), pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh tim SAR setempat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh tim SAR yang ada di sana, kemudian dengan relawan, BPBD, TNI, Polisi untuk mengantisipasi kalau ada aktivitas susulan," kata dia.
Ia mengatakan menyusul peningkatan status Gunung Slamet itu, juga telah diikuti dengan pelarangan pendakian di wilayah itu. Pengamatan juga terus dilakukan selama 24 jam.
Sementara itu, ia mengakui, untuk Basarnas DIY-Jateng hingga saat ini juga masih memiliki jumlah personel yang terbatas. Sebanyak 146 personel SAR DIY-Jateng saat ini tersebar di empat pos dan kantor Basarnas di Semarang.
"Empat pos itu, ada di Yogyakarta, Cilacap, Solo, dan Jepara. Namun itu tidak menjadi masalah, karena kami juga bersama tim gabungan saat di lapangan," katanya.
Sementara itu, untuk persiapan peralatan, ia menyebutkan, saat ini Basarnas memiliki rescue boat 36 meter di pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, serta 3 kapal cepat di Semarang, Jepara dan Yogyakarta.
"Selain itu juga ada rescue truck, rescue car, truk angkut personel serta perahu karet, meskipun jumlahnya masih cukup untuk tim SAR sendiri," katanya. (*)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: