Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Indonesia bisa menjadi macan Asia jika pemerintah dan rakyatnya mengutamakan pembangunan pertanian dan menutup kebocoran anggaran.

Namun, kata Prabowo, dalam dialog radio bertema "Rakyat Bertanya, Prabowo Menjawab" di Jakarta Selasa, sektor pertanian di Indonesia tidak diurus, tidak diperhatikan dan terkesan disepelekan.

"Saya heran, elit Indonesia ini kok tidak memandang pentingnya pertanian dan para petaninya itu disepelekan. Tidak diurus, tidak dilindungi, dan tidak dibina. Saya juga sedih," katanya.

Menurut Prabowo, sistem ekonomi Indonesia terlalu terkesima dengan sistem kapitalis dan pasar bebas, sehingga mengakibatkan pasar bebas diterapkan tanpa perubahan dan tidak disesuaikan dengan kondisi Indonesia.

"Akibatnya, ya ini, sekarang banyak irigasi yang tidak di urus. Begitu banyak saluran irigasinya yang mampet, terjadi pendangkalan, dan sendimentasi jadi perlu dibersihkan dan diperbaiki," tutur Prabowo.

Padahal, pertanian menyangkut masalah pangan dan pangan adalah sumber dari peradaban. "Tidak ada negara kalau tidak makan, tidak ada pangan. Mestinya, kita memprioritaskan untuk membangun ratusan ribu hektare sawah, ribuan kilo meter irigasi, ratusan waduk," tegasnya.

Prabowo memiliki keyakinan Indonesia bisa kembali menjadi macan Asia dengan beberapa argumentasi, yakni kekayaan yang melimpah dan tak terjadi kebocoran anggaran yang disebabkan salah strategi, salah urus dan salah prioritas.

"Kalau kebocoran bisa diantisipasi, maka Indonesia pun bisa cepat kembali menjadi macan Asia. Kalau kita berhasil menutup kebocoran ini maka kita punya seribu triliun rupiah untuk kita bangun Negara kita, setiap tahun.

"Berarti pemulihan bisa sangat-sangat cepat, kita gelontorkan dana ke rakyat, kita bangun jalan raya, kita bangun kereta api, kita bangun pelabuhan, kita bangun sekolah-sekolah, sekolah yang ada kita perbaiki," paparnya.

Prabowo mengaku, pada zaman orde baru pembangunan sistem pertanian Indonesia sudah sangat baik, bahkan banyak negara yang belajar dan kagum terhadap peran Bulog yang berhasil melakukan swasembada pangan.

"Bulog kita sudah di pelajari banyak negara. Negara-negara Afrika belajar tentang Bulog. Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam juga belajar," ujarnya.