Pindahan Ibu Kota
Melihat capaian energi hijau PLTS IKN
Oleh Andi Firdaus
2 Agustus 2024 09:31 WIB
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Agung Murdifi (kanan) saat meninjau area PLTS IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (1/8/2024). ANTARA/Andi Firdaus.
Penajam Paser Utara (ANTARA) - Di tengah transformasi besar-besaran yang sedang bergulir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) muncul sebagai salah satu elemen kunci dalam upaya menuju keberlanjutan dan kemandirian energi.
PLTS tidak hanya menawarkan solusi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi kota, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan menurunkan emisi karbon.
Integrasi PLTS ke dalam infrastruktur IKN merupakan langkah strategis dalam mewujudkan konsep "nusa-rimba” yang berorientasi pada keberlangsungan ekosistem hutan serta mendukung pencapaian target-target iklim dan energi yang ambisius.
Pada fase pertama pembangunan IKN 2022-2024, rintisan masa depan energi ramah lingkungan di IKN terwujud melalui pembangunan PLTS di Desa Pemaluan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Perjalanan menuju PLTS itu dapat ditempuh melalui jalur darat selama 30 menit dari Gardu Penghubung PLN yang terletak di jantung Ibu Kota Nusantara.
Rute ini membawa Tim ANTARA melalui jalan utama yang menghubungkan IKN dengan Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (1/8) siang. Sepanjang perjalanan, pemandangan berubah dari kawasan perkotaan yang sibuk dengan berbagai aktivitas pembangunan konstruksi menjadi hamparan lanskap alami yang dikelilingi oleh hutan tropis.
Memasuki area yang lebih terpencil di Desa Pemaluan, infrastruktur penghubung menuju PLTS masih didominasi jalanan tanah yang berkelok-kelok dan bergelombang tanpa pembatas tebing. Sekitar area perjalan ditumbuhi pohon eukaliptus yang menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan.
Petugas konstruksi PLN hanya menyarankan penggunaan kendaraan dengan empat sistem penggerak roda mobil (4WD), sebab kontur jalanan yang licin usai hujan yang mengguyur sejak subuh.
Sesampainya di Desa Pemaluan, tampak area PLTS seluas 80 hektare yang sudah terpasang total 21.600 panel surya berwujud datar dan persegi panjang hitam. Struktur utamanya terdiri dari atas bagian depan panel terbuat dari kaca tempered yang melindungi sel-sel surya di dalamnya.
Sel surya terletak di bawah lapisan kaca, terbuat dari bahan semikonduktor silikon yang mengubah cahaya Matahari menjadi energi listrik dengan bingkai aluminium untuk memberikan kekuatan struktur. Juga terdapat kabel yang menghubungkan panel dengan sistem listrik di gardu induk.
Sistem kerja
Kurang dari setahun sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada November 2023, PLTS IKN saat ini telah memproduksi total 10MW energi listrik, dari rencana pengembangan 50MW yang ditargetkan rampung di akhir 2024.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Agung Murdifi yang mendampingi Tim ANTARA menyebut kapasitas itu melampaui kebutuhan pasokan listrik Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, perhotelan, hingga bandara.
"Sekarang PLTS sudah memenuhi 10MW. Untuk HUT RI 17 Agustus 2024, dialokasikan kebutuhan listrik 1,5MW," katanya.
Area PLTS IKN terbagi atas sembilan blok, yang terdiri atas area pemasangan panel di sisi barat dan selatan, area solar farm, serta unit perkantoran di bagian tengah lapangan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, seperti mushala.
Salah satu petugas ruang pengendali PLTS IKN tampak memonitor capaian produksi listrik dari layar komputer. Tampak jumlah energi Matahari yang tertangkap solar panel sedang mencapai puncaknya di angka 10,1MW.
Energi yang ditangkap dari sinar Matahari untuk dikonversi menjadi listrik hanya berupa unsur irradiance yang diukur dalam watt per meter persegi, atau kilowatts per meter persegi. 1.000 watts sama dengan 1 kilowatts, sedangkan elemen radian atau radiasi yang ada pada sinar Matahari tidak diolah menjadi listrik, karena umumnya hanya cocok untuk dikonversi menjadi pemanas air.
Semakin panas terik Matahari, bagi PLN justru akan memicu kenaikan suhu dan irradiance yang ditangkap oleh perangkat semikonduktor silikon panel justru menurun. Adapun suhu ideal untuk hasil hasil tangkapan irradiance yang optimal berada di angka 20 hingga 30 derajat Celcius.
Pada layar monitor ruang kontrol juga tercantum informasi jumlah tangkapan energi Matahari dalam beberapa bulan terakhir mencapai total 4,9 juta kWh listrik.
Pemilihan lokasi PLTS di Desa Pemaluan merupakan lokasi ideal bagi operasional produksi listrik bertenaga surya, sebab kontur lahan yang berada di ketinggian perbukitan serta area yang berada di sekitar garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa membuat sinar Matahari mengenai area permukaan Kalimantan lebih banyak, sehingga sekitar kawasan memanas dengan cepat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pengembangan proyek
Pemindahan ibu kota ke Nusantara merupakan upaya bersama dalam melakukan transformasi sistem ketenagalistrikan yang berorientasi masa depan. Dengan demikian Nusantara akan dapat menjadi kota yang dibangun dengan sistem ketenagalistrikan yang andal berbasis energi bersih terbarukan, terjangkau dengan prinsip value for money, dan layanan prima berkelanjutan.
Menjawab tantangan itu, PLN UID Kaltimra menopang layanan listrik di kawasan IKN dengan sistem interkoneksi Kalimantan berkapasitas sebesar 2.097 MW yang terintegrasi dengan PLTS.
PLN, hingga saat ini masih mengejar penyelesaian proyek tambahan daya listrik energi surya di IKN melalui pemasangan total 114.420 panel hingga November 2024 untuk mencapai kekuatan pasokan listrik hingga 50 MW.
Pemerintah menargetkan IKN Nusantara dapat menggunakan energi baru terbarukan sebesar 80 persen dari total kebutuhan listriknya pada 2045 untuk proyek Green City. Listrik PLTS dikirim menuju IKN melalui jaringan utilitas dalam tanah atau yang dinamakan multy utility tunnel (MUT). Jaringan itu memiliki multifungsi untuk menampung drainase jalan, pipa air, kabel fiber optik, kelistrikan, hingga gas dengan lebar 4 meter dan tinggi 2 meter.
Jaringan MUT, hingga kini masih dalam proses pengerjaan oleh Kementerian PUPR serta pihak terkait, seperti PLN, Kemenkominfo.
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan pasokan listrik, PLN menerapkan empat sistem pengamanan jaringan listrik ke IKN, berupa Catu Daya tak Terganggu (Uninterruptible Power Supply/UPS), dua jaringan penyulang, dan genset.
Perangkat UPS ini semacam baterai cadangan untuk menyimpan daya dan ditopang genset. Penyulang menghubungkan berupa instalasi yang mengarahkan aliran listrik, sedangkan genset berfungsi sebagai cadangan, bila yang satu kabel terjadi gangguan.
Kelistrikan di IKN juga didukung teknologi artificial intelligence, berupa smart grid yang memungkinkan aliran listrik dengan teknologi komunikasi digital secara dua arah untuk mendeteksi dan merespons perubahan penggunaan listrik secara proaktif.
Sistem pengamanan listrik tersebut telah memperoleh apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkantor di IKN pada 28-30 Juli 2024.
"Tidak ada masalah, air melimpah, listrik ok," kata Presiden memberikan keterangan pers di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.
PLTS tidak hanya menawarkan solusi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi kota, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan menurunkan emisi karbon.
Integrasi PLTS ke dalam infrastruktur IKN merupakan langkah strategis dalam mewujudkan konsep "nusa-rimba” yang berorientasi pada keberlangsungan ekosistem hutan serta mendukung pencapaian target-target iklim dan energi yang ambisius.
Pada fase pertama pembangunan IKN 2022-2024, rintisan masa depan energi ramah lingkungan di IKN terwujud melalui pembangunan PLTS di Desa Pemaluan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Perjalanan menuju PLTS itu dapat ditempuh melalui jalur darat selama 30 menit dari Gardu Penghubung PLN yang terletak di jantung Ibu Kota Nusantara.
Rute ini membawa Tim ANTARA melalui jalan utama yang menghubungkan IKN dengan Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (1/8) siang. Sepanjang perjalanan, pemandangan berubah dari kawasan perkotaan yang sibuk dengan berbagai aktivitas pembangunan konstruksi menjadi hamparan lanskap alami yang dikelilingi oleh hutan tropis.
Memasuki area yang lebih terpencil di Desa Pemaluan, infrastruktur penghubung menuju PLTS masih didominasi jalanan tanah yang berkelok-kelok dan bergelombang tanpa pembatas tebing. Sekitar area perjalan ditumbuhi pohon eukaliptus yang menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan.
Petugas konstruksi PLN hanya menyarankan penggunaan kendaraan dengan empat sistem penggerak roda mobil (4WD), sebab kontur jalanan yang licin usai hujan yang mengguyur sejak subuh.
Sesampainya di Desa Pemaluan, tampak area PLTS seluas 80 hektare yang sudah terpasang total 21.600 panel surya berwujud datar dan persegi panjang hitam. Struktur utamanya terdiri dari atas bagian depan panel terbuat dari kaca tempered yang melindungi sel-sel surya di dalamnya.
Sel surya terletak di bawah lapisan kaca, terbuat dari bahan semikonduktor silikon yang mengubah cahaya Matahari menjadi energi listrik dengan bingkai aluminium untuk memberikan kekuatan struktur. Juga terdapat kabel yang menghubungkan panel dengan sistem listrik di gardu induk.
Sistem kerja
Kurang dari setahun sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada November 2023, PLTS IKN saat ini telah memproduksi total 10MW energi listrik, dari rencana pengembangan 50MW yang ditargetkan rampung di akhir 2024.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Agung Murdifi yang mendampingi Tim ANTARA menyebut kapasitas itu melampaui kebutuhan pasokan listrik Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, perhotelan, hingga bandara.
"Sekarang PLTS sudah memenuhi 10MW. Untuk HUT RI 17 Agustus 2024, dialokasikan kebutuhan listrik 1,5MW," katanya.
Area PLTS IKN terbagi atas sembilan blok, yang terdiri atas area pemasangan panel di sisi barat dan selatan, area solar farm, serta unit perkantoran di bagian tengah lapangan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, seperti mushala.
Salah satu petugas ruang pengendali PLTS IKN tampak memonitor capaian produksi listrik dari layar komputer. Tampak jumlah energi Matahari yang tertangkap solar panel sedang mencapai puncaknya di angka 10,1MW.
Energi yang ditangkap dari sinar Matahari untuk dikonversi menjadi listrik hanya berupa unsur irradiance yang diukur dalam watt per meter persegi, atau kilowatts per meter persegi. 1.000 watts sama dengan 1 kilowatts, sedangkan elemen radian atau radiasi yang ada pada sinar Matahari tidak diolah menjadi listrik, karena umumnya hanya cocok untuk dikonversi menjadi pemanas air.
Semakin panas terik Matahari, bagi PLN justru akan memicu kenaikan suhu dan irradiance yang ditangkap oleh perangkat semikonduktor silikon panel justru menurun. Adapun suhu ideal untuk hasil hasil tangkapan irradiance yang optimal berada di angka 20 hingga 30 derajat Celcius.
Pada layar monitor ruang kontrol juga tercantum informasi jumlah tangkapan energi Matahari dalam beberapa bulan terakhir mencapai total 4,9 juta kWh listrik.
Pemilihan lokasi PLTS di Desa Pemaluan merupakan lokasi ideal bagi operasional produksi listrik bertenaga surya, sebab kontur lahan yang berada di ketinggian perbukitan serta area yang berada di sekitar garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa membuat sinar Matahari mengenai area permukaan Kalimantan lebih banyak, sehingga sekitar kawasan memanas dengan cepat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pengembangan proyek
Pemindahan ibu kota ke Nusantara merupakan upaya bersama dalam melakukan transformasi sistem ketenagalistrikan yang berorientasi masa depan. Dengan demikian Nusantara akan dapat menjadi kota yang dibangun dengan sistem ketenagalistrikan yang andal berbasis energi bersih terbarukan, terjangkau dengan prinsip value for money, dan layanan prima berkelanjutan.
Menjawab tantangan itu, PLN UID Kaltimra menopang layanan listrik di kawasan IKN dengan sistem interkoneksi Kalimantan berkapasitas sebesar 2.097 MW yang terintegrasi dengan PLTS.
PLN, hingga saat ini masih mengejar penyelesaian proyek tambahan daya listrik energi surya di IKN melalui pemasangan total 114.420 panel hingga November 2024 untuk mencapai kekuatan pasokan listrik hingga 50 MW.
Pemerintah menargetkan IKN Nusantara dapat menggunakan energi baru terbarukan sebesar 80 persen dari total kebutuhan listriknya pada 2045 untuk proyek Green City. Listrik PLTS dikirim menuju IKN melalui jaringan utilitas dalam tanah atau yang dinamakan multy utility tunnel (MUT). Jaringan itu memiliki multifungsi untuk menampung drainase jalan, pipa air, kabel fiber optik, kelistrikan, hingga gas dengan lebar 4 meter dan tinggi 2 meter.
Jaringan MUT, hingga kini masih dalam proses pengerjaan oleh Kementerian PUPR serta pihak terkait, seperti PLN, Kemenkominfo.
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan pasokan listrik, PLN menerapkan empat sistem pengamanan jaringan listrik ke IKN, berupa Catu Daya tak Terganggu (Uninterruptible Power Supply/UPS), dua jaringan penyulang, dan genset.
Perangkat UPS ini semacam baterai cadangan untuk menyimpan daya dan ditopang genset. Penyulang menghubungkan berupa instalasi yang mengarahkan aliran listrik, sedangkan genset berfungsi sebagai cadangan, bila yang satu kabel terjadi gangguan.
Kelistrikan di IKN juga didukung teknologi artificial intelligence, berupa smart grid yang memungkinkan aliran listrik dengan teknologi komunikasi digital secara dua arah untuk mendeteksi dan merespons perubahan penggunaan listrik secara proaktif.
Sistem pengamanan listrik tersebut telah memperoleh apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkantor di IKN pada 28-30 Juli 2024.
"Tidak ada masalah, air melimpah, listrik ok," kata Presiden memberikan keterangan pers di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: