Rupiah bergerak ke posisi Rp11.387 per dolar
11 Maret 2014 09:48 WIB
Kurs rupiah di pasar uang antarbank Jakarta yang akhir pekan lalu berada di posisi Rp11.440 per dolar AS menguat 68 poin menjadi 11.372 per dolar AS pada Senin sore (10/3).(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak ke posisi Rp11.387 per dolar AS setelah sempat menguat menjadi Rp11.372 per dolar AS kemarin petang.
"Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan kinerja yang baik. Alasan utama pada kinerja yang baik pada mata uang garuda adalah ekspektasi membaiknya ekonomi Indonesia," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Kondisi itu, menurut dia, akan membuat kepercayaan investor pada Indonesia tetap tinggi dan bisa menarik dana asing masuk ke dalam negeri.
"Kepemilikan surat utang investor asing juga meningkat mencapai sekitar 1,9 miliar dolar AS pada tahun ini," katanya.
Namun dia memperkirakan penguatan rupiah akan terbatas setelah data rilis ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menopang harapan pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik.
"Meski AS terpengaruh faktor cuaca yang buruk, ekonomi AS ternyata masih cukup kuat pada bulan Februari," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan keyakinan investor bahwa pemilihan umum tahun ini akan kondusif juga mendorong apresiasi terhadap rupiah.
Keyakinan yang cukup baik itu, kata dia, akan mendorong investasi asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri.
Secara fundamental, ia melanjutkan, perbaikan ekonomi Indonesia juga berjalan sesuai dengan harapan dan defisit neraca perdagangan Indonesia tahun ini akan menyusut.
"Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan kinerja yang baik. Alasan utama pada kinerja yang baik pada mata uang garuda adalah ekspektasi membaiknya ekonomi Indonesia," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Kondisi itu, menurut dia, akan membuat kepercayaan investor pada Indonesia tetap tinggi dan bisa menarik dana asing masuk ke dalam negeri.
"Kepemilikan surat utang investor asing juga meningkat mencapai sekitar 1,9 miliar dolar AS pada tahun ini," katanya.
Namun dia memperkirakan penguatan rupiah akan terbatas setelah data rilis ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menopang harapan pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik.
"Meski AS terpengaruh faktor cuaca yang buruk, ekonomi AS ternyata masih cukup kuat pada bulan Februari," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan keyakinan investor bahwa pemilihan umum tahun ini akan kondusif juga mendorong apresiasi terhadap rupiah.
Keyakinan yang cukup baik itu, kata dia, akan mendorong investasi asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri.
Secara fundamental, ia melanjutkan, perbaikan ekonomi Indonesia juga berjalan sesuai dengan harapan dan defisit neraca perdagangan Indonesia tahun ini akan menyusut.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: