Ia membeberkan, kemenangan 84-71 di kandang sendiri melalui pertahanan yang bagus, patut disyukuri sebagai sebuah langkah besar untuk menatap gim kedua nanti.
"Kami memang tidak boleh memaksakan untuk melawan tim yang menang secara statistik dalam menyerang, jadi mentalnya harus sama di setiap pemain untuk bertahan," kata Youbel dalam konferensi pers setelah pertandingan tersebut.
Menurut dia, meski menang, timnya harus memperbaiki beberapa faktor untuk menatap laga kedua nanti dan tetap mempertahankan permainan yang rapi.
"Jadi memang kami harus bermain rapi untuk melakukan man to man, zone, dan apapun yang menjadi senjata kami," ujar legenda tim nasional bola basket Indonesia itu.
Youbel menyadari, timnya memang sedikit kurang terkait kualitas pemain untuk melakukan penjagaan man to man, sehingga harus membenahi hal tersebut.
Ia mengapresiasi semua pemain, khususnya Reynaldo Garcia Zamora dan Abraham Damar Grahita yang memiliki kontrol permainan, serta tembakan tiga angka point yang bagus.
Baca juga: Final IBL, Satria Muda sengit lawan Pelita Jaya pada kuarter 1 & 2
Dia berkontribusi untuk tim dengan membukukan 14 poin, empat rebound, dua assist, dan satu steal.
Terkait pertanyaan media tentang tanggapannya terhadap permainan Pelita Jaya yang dinilai kurang kompak.
Pemain kelahiran Kota Pangkalpinang itu hanya menjawab singkat.
Baca juga: Satria Muda bungkam Pelita Jaya pada laga pertama final IBL