Baca juga: BPDPKS dan Aspekpir mengembangkan UKMK berbasis sawit di Sulbar
"Kita mendorong UKMK bertambah secara kuantitas dan kualitas melalui kegiatan ini serta UKMK hadir menyampaikan kiat-kiatnya dalam pemanfaatan kelapa sawit dan turunannya," kata Wijayanto.
Dia menjelaskan bahwa melalui kegiatan Semarak UKMK, kata kuncinya ialah berdaya dan berjaya melalui pemanfaatan komoditas sawit dari segi ekonomi, aspek sosial, kemandirian, ketahanan energi maupun ketahanan pangan.
Kendati kalangan UKMK juga memiliki tantangan, seperti dari sisi SDM, ilmu pengetahuan yang mereka terima, terkait managemen dan produk, kemudian pemasarannya yang harus memanfaatkan digitalisasi melalui media sosial, e-commerse dan sebagainya.
Baca juga: Kurangi kemiskinan, UKMK kembangkan produk basis kelapa sawit
Sementara penghasil sawit terbesar di Pulau Sulawesi dimulai dari Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan selanjutnya Sulawesi Selatan.
Pemilik UKMK Rumah Tamadun binaan dari Asosiasi Samade dari Riau Hendra Dermawan mengaku masyarakat Sulsel, khususnya Kota Makassar sangat antusias dengan kehadiran pameran hasil produk sawit, sebab produk kriya dari limbah sawit yang dipamerkan cukup diminati pengunjung.
"Kita baru buka beberapa jam dan sudah banyak yang habis," tambah Hendra.
Hendra menjajakan produk olahan limbah sawit, seperti tas, tempat tissue, tempat pulpen dari lidi sawit, lilin aromaterapi dari minyak jelantah sawit, teh sawit dan sebagainya.
Hendra menyebut, kehadirannya bukan sebatas mempromosikan produknya, tetapi ikut mengedukasi masyarakat bahwa sawit memiliki banyak manfaat yang bernilai ekonomis.
Baca juga: Kembangkan UKMK, BPDPKS dan Aspekpir gelar Focus Group Discussion