Bandung (ANTARA News) - Pelita Jaya Jakarta menang tiga kali berturut-turut pada lanjutan seri empat Speedy National Basketball League (NBL), setelah mengalahkan Satya Wacana Metro LBC Bandung 103-95, di GOR C-Tra Arena Cikutra Bandung, Jawa Barat, Senin.

Pertandingan kedua tim itu mencatat rekor produktivitas perolehan angka yang menembus seratus pada pertandingan yang berlangsung berimbang dan ketat.

Ary Chandra dari Pelita yang tampil luar biasa pada laga itu menjadi MVP dengan mengemas 24 angka, lima rebound dan enam assist.

"Meski mencetak angka cukup produktif, namun sebenarnya permainan kami tidak istimewa bahkan pemain masih banyak melakukan kesalahan, beruntung pertahanan tim lawan juga tidak terlalu bagus," kata pelatih Pelita Jaya Nthaniel Canson.

Kedua tim bermain menyerang sejak awal. Kedua tim cukup produktif mencetak angka pada pertandingan itu. Pada kuarter pertama 24-22 untuk keunggulan Satya Wacana Bandung.

Pada kuarter dua, Pelita Jaya mengejar ketertinggalan hingga setelah lima menit kuarter dua berjalan, poin kedua tim sama kuat 37-37. Bahkan justru Pelita mampu menyalip sekaligus menutup kuarter dua dengan keunggulan yang cukup jauh 50-39, lewat tembakan-tembakan tiga angka Ponsianus Indrawan.

Dominasi Pelita berlanjut pada kuarter tiga meski kedua tim terus saling balas dalam mencetak angka. Satya Wacana melalui Respati Pamungkan mengejar perolehan angka membuat poin Satya yang tertinggal mendekat menjadi 81-68, masih keunggulan Pelita Jaya.

Bahkan pada kuarter empat, tuan rumah Satya Wacana Bandung terus mengejar meski akhirnya harus mengakui keunggulan Pelita Jaya dengan sekor 95-103 untuk kemenangan Pelita.

Pelatih Pelita Jaya, Nathaniel Canson, mengaku beruntung, pertahanan tim lawan tak kalah buruk dari timnya.

"Pertahanan kami buruk hari ini, saya kecewa karena banyak kecolongan. Kita bisa menang ya karena pertahanan tim lawan juga tidak lebih baik dari tim kita," katanya.

Sementara itu pelatih Satya Wacana Bandung, Efri Meldy, juga menyebutkan terjadinya skor yang besar kali ini adalah karena pertahanan kedua tim sangat buruk.

"Pertahanan kedua tim sama-sama longgar, pemain saya juga mudah buat poin tadi," katanya.

Ia juga mengakui para pemain berlaga kurang lepas dan timnya harus menghemat tenaga karena hanya ada sembilan pemain," kata Efri.

(S033/R010)