Jakarta (ANTARA) - Masih banyak pertanyaan terkait kapan waktu yang tepat untuk menyapih. Menyapih atau berhenti memberikan ASI kepada anak seringkali menjadi pertimbangan bagi para ibu apalagi ketika anak sudah menunjukkan keinginan untuk makan dan tidak terlalu tertarik lagi meminum ASI.

Hal tersebut mungkin membuat para orang tua khawatir terkait bagaimana jika nutrisi anak tidak terpenuhi. Lalu kapan idealnya anak berhenti meminum ASI dan beralih ke susu formula?

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan kemudian menyusui selama 2 tahun dan seterusnya.

ASI yang diberikan selama 2 (dua) tahun terbukti menjadikan bayi lebih sehat karena ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. ASI juga dapat meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyapih:

1. Berdiskusi antara suami istri

Pada proses menyapih anak mungkin akan menjadi rewel karena harus mengalami perubahan di kesehariannya. Oleh karena hal tersebut dibutuhkan kerja sama antara suami istri untuk saling mendukung dan membantu proses menyapih.

Dukungan emosional serta tindakan nyata dari suami terhadap istri pada momen ini sangatlah penting, hal yang bisa dilakukan oleh suami misalnya seperti bergadang malam bisa dilakukan bergantian, ayah bisa membantu berdialog pada anak, melakukan pengalihan saat anak ingin menyusu pada ibunya, dan bentuk-bentuk dukungan lainnya.

2. Mempersiapkan nutrisi pengganti

Jika Anda menyapih dalam 6-12 bulan pertama, Anda harus mengganti nutrisi dari ASI dengan susu formula. ASI atau susu formula dianggap sebagai makanan utama bayi untuk tahun pertama kehidupannya, dan makanan padat tidak boleh sepenuhnya menggantikan ASI atau susu formula hingga bayi Anda mencapai usia 1 tahun.

3. Tekad yang kuat

Sudah bukan rahasia lagi bahwa menyusui adalah momen kedekatan yang paling manis antara ibu dan anak, maka dalam proses menyapih ini pasti akan ada hal-hal yang kadang membuat sang ibu menjadi ragu dalam menyapih nya. Bulatkan tekad dan lakukan komitmen yang telah dibuat dan disepakati bersama.

4. Perhatikan kondisi kesehatan anak

Pastikan anak dalam kondisi yang sehat ketika menyapih. Sebab jika anak dalam kondisi sakit akan sulit melakukan penyapihan.

Selain kondisi fisik, pastikan kondisi psikologis anak juga sudah siap, jangan sampai anak menjadi tertekan dan tidak bahagia.

5. Komunikasikan dengan anak

Kedua orang tua harus menjelaskan kepada anak dengan cara dan bahasa yang mudah di pahami olehnya terkait alasan menyapih.

Tujuannya supaya tidak terjadi salah paham, yang mungkin bisa mempengaruhi psikologi anak. Orang tua juga bisa memberikan hadiah kepada anak jika bersedia disapih.

Baca juga: Akupuntur bisa jadi pilihan untuk memperlancar ASI

Baca juga: Jenis-jenis makanan yang bisa menambah ASI

Baca juga: Hal yang perlu dilakukan bila ASI tidak mau keluar