Palembang (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa Palembang, Sumatera Selatan mulai melakukan persiapan Cheng Beng atau tradisi ziarah ke makam leluhur yang biasa dilakukan setiap tahun pada tanggal 25 Maret hingga 5 April.

Pantauan Antara di kawasan komplek pemakaman warga keturunan Tionghoa di Talang Krikil Sukabangun Palembang, Senin, tampak makam di tempat itu mulai dibersihkan dari rumput liar dan dilakukan pengecatan ulang.

Kegiatan pembersihan makam menjelang dilaksanakan perayaan Cheng Beng itu, tampak tidak hanya melibatkan keluarga warga Tionghoa, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar makam tersebut.

Salah seorang panitia Cheng Beng Muslan Aliang mengatakan, untuk menggelar perayaan sembahyang leluhur mereka atau yang dikenal dengan perayaan Cheng Beng itu perlu dilakukan persiapan membersihkan lokasi pemakaman.

Perayaan Cheng Beng itu, tidak hanya dihadiri warga keturunan Tionghoa dari wilayah Sumatera Selatan dan beberapa provinsi lainnya di Tanah Air, tetapi juga akan dihadiri keluarga dari luar negeri seperti Singapura.

"Seperti pada perayaan Cheng Beng tahun-tahun sebelumnya ratusan warga keturunan Tionghoa dari luar daerah dan luar negeri datang ke Palembang untuk sembahyang mendoakan leluhurnya yang dimakamkan di kota ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, salah satu tradisi penting yang ada pada masyarakat etnis Tionghoa selain Imlek adalah Cheng Beng atau dalam bahasa Mandarin disebut Qing Ming.

Dalam perayaan tersebut biasanya para etnis Tionghoa yang pergi merantau akan pulang ke kampung halaman untuk melakukan ziarah ke makam leluhurnya, kata Aliang. (Y009)