Dalam webinar untuk memperingati Hari Kanker Paru Sedunia di Jakarta pada Kamis, Erlang menyebutkan kanker paru-paru dan bronkus secara umum menjadi kanker kedua setelah prostat yang mengalami peningkatan kasus secara signifikan bagi laki-laki.
“Hasil kajian kami menemukan kanker paru-paru dan bronkus bahkan menjadi kanker paling mematikan bagi laki-laki, dengan angka korban sebesar 76,650 jiwa atau 24 persen dari populasi laki-laki AS di tahun 2019,” jelas Erlang.
Baca juga: BRIN kembangkan terapi kanker paru pakai nanopartikel zirkonium
Di samping itu beberapa pekerjaan yang rentan terhadap paparan polutan udara, seperti pembangkit listrik, konstruksi, pembakaran biomassa, hingga industri.
Baca juga: Dokter ingatkan paparan polusi udara bisa sebabkan kanker paru
Hal ini dikarenakan waktu perburukan kanker paru-paru non-sel kecil hanya perlu memakan waktu satu hingga satu setengah tahun untuk menuju stadium lanjut, khususnya untuk ras Asia, meskipun angka tahan hidup memang ada peningkatan dengan penemuan obat-obat terbaru.
Baca juga: Cegah kanker paru sejak dini dengan metode Low Dose CT scan Thorax