Jakarta (ANTARA News) - Pelibatan militer Indonesia dalam operasi SAR internasional mencari pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang semakin meluas, setelah satu Boeing B-737 Surveilance dari Skuadron Udara 5 TNI AU, diterbangkan, Senin ini.

"Benar, kami telah mengerahkan unsur pesawat terbang surveillance itu untuk membantu pencarian MH370 Malaysia Airlines yang dinyatakan hilang," kata Kepala Dinas PeneranganTNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjono, di Jakarta, Senin.

Pelibatan unsur dan kekuatan TNI berdasarkan permintaan dari Tentera Diraja Malaysia dan pemerintahan negara itu, Sabtu. Presiden Susilo Yudhoyono langsung merespons positif permintaan dari sesama negara ASEAN itu.

Boeing B-737 Surveillance nomor registrasi A-7303 dari Skuadron Udara 5 itu diterbangkan dari pangkalannya, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Sultan Hasanuddin, Makassar.

Untuk selanjutnya dalam operasi SAR internasional ini, Boeing B-737 Surveillance TNI AU dengan instrumen khusus dan classified itu akan ditempatkan di Pangkalan Udara Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.

Delapan negara sudah mengerahkan kekuatan militernya untuk mencari MH370 Malaysia Airlines yang dinyatakan hilang sejak Sabtu siang (8/3) itu, yaitu Amerika Serikat, Indonesia, Filipina, Viet Nahm, Malaysia, Thailand, Australia, dan China.

TNI AL mengerahkan lima kapal perang (satu korvet KRI Sutanto-377), empat kapal patroli cepat KRI Krait-827, KRI Matacora-823, KRI Tarehu-829, dan KRI Siribua-859), plus satu pesawat intai amfibi CASA C-212 Aviocar bernomor U-621 dari Pusat Penerbangan TNI AL.

MH370 yang memakai Boeing B-777-200ER lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 00.41 waktu setempat Sabtu (8/3), menuju Beijing ke arah utara-timur laut dalam penerbangan selama 6,5 jam tanpa henti.

Dia hilang dari pantauan radar dan putus komunikasi suara dengan menara Pengawas Ruang Udara Subang, Malaysia, pada 02.41 waktu setempat.

Dengan kecepatan jelajah rata-rata antara 450-555 mil laut perjam, saat dia hilang kontak, MH370 akan berada pada radius 1.400-1.700 kilometer dari Kuala Lumpur ke radian sekitar 020.

Menurut rencana penerbangan, B-777-200ER MH370 dengan 239 jiwa di dalam kabin dan kokpitnya pada saat itu seharusnya berada di atas Semenanjung Ca Mau, Kamboja, di tepi utara Teluk Thailand di bagian Kamboja.