BPTJ: Biskita Trans Depok angkut 49 ribu penumpang 16 hari operasional
1 Agustus 2024 16:49 WIB
Penumpang menaiki angkutan BISKITA Trans Depok di terminal pemberhentian, Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat. ANTARA/HO-Humas BPTJ/aa.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mencatat, Biskita Trans Depok telah mengangkut sebanyak 49.933 penumpang selama 16 hari operasional sejak diresmikan pada 14 Juli 2024.
"Dalam kurun waktu 16 hari operasional hingga 31 Juli, Biskita Trans Depok telah mengangkut total 49.933 penumpang dengan rata-rata harian mencapai 3.121 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ Tatan Rustandi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Tatan, Biskita Trans Depok menunjukkan tren peningkatan jumlah penumpang yang signifikan sejak diresmikan pada 14 Juli oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dia mengungkapkan bahwa pada hari pertama setelah peresmian, Biskita Trans Depok berhasil mengangkut 911 penumpang dan jumlah ini terus meningkat. Pada 31 Juli penumpang yang diangkut mencapai 4.650 penumpang dalam sehari.
"Load factor angkutan umum dengan skema buy the service atau BTS pertama di Kota Depok ini bahkan mencapai 116,89 persen hingga akhir Juli, yang menunjukkan animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap layanan ini," ujarnya.
Menurut Tatan, dengan load factor yang menembus angka 100 persen, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Depok sangat meminati layanan Biskita Trans Depok.
"Ini membuktikan bahwa masyarakat Kota Depok masih percaya dengan layanan angkutan umum yang disediakan oleh Pemerintah," jelas Tatan.
Namun, Tatan juga berharap agar jumlah pengguna layanan Biskita Trans Depok terus meningkat lebih tinggi lagi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada berbagai kalangan.
"Misalnya, kegiatan Roadshow Ngariung yang mengajak para pelajar menggunakan Biskita Trans Depok di sejumlah sekolah, serta sosialisasi kepada berbagai komunitas masyarakat di Kota Depok," terang Tatan.
Ke depan, lanjut Tatan, Biskita diharapkan menjadi layanan yang dapat memodernisasi Kota Depok dan kota-kota lainnya di Bodetabek.
"Silahkan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beraktivitas, karena layanan Biskita didukung oleh perangkat IT yang mumpuni sehingga menawarkan keamanan dan kenyamanan," tambah Tatan.
Biskita merupakan layanan bus BRT dengan mekanisme subsidi BTS (Buy the Service) oleh Pemerintah Pusat melalui BPTJ Kementerian Perhubungan.
Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi BTS ini membeli keseluruhan pelayanan dari operator yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Saat ini, layanan angkutan umum dengan skema BTS ini telah hadir di Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok, yang memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan andal bagi masyarakat," kata Tatan.
Baca juga: Biskita Trans Depok mulai beroperasi terhubung ke Stasiun LRT
Baca juga: Kemenhub ujicobakan layanan transportasi massal Biskita Trans Depok
Baca juga: Pelayanan Biskita Trans Depok sama dengan LRT dan MRT
"Dalam kurun waktu 16 hari operasional hingga 31 Juli, Biskita Trans Depok telah mengangkut total 49.933 penumpang dengan rata-rata harian mencapai 3.121 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ Tatan Rustandi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Tatan, Biskita Trans Depok menunjukkan tren peningkatan jumlah penumpang yang signifikan sejak diresmikan pada 14 Juli oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dia mengungkapkan bahwa pada hari pertama setelah peresmian, Biskita Trans Depok berhasil mengangkut 911 penumpang dan jumlah ini terus meningkat. Pada 31 Juli penumpang yang diangkut mencapai 4.650 penumpang dalam sehari.
"Load factor angkutan umum dengan skema buy the service atau BTS pertama di Kota Depok ini bahkan mencapai 116,89 persen hingga akhir Juli, yang menunjukkan animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap layanan ini," ujarnya.
Menurut Tatan, dengan load factor yang menembus angka 100 persen, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Depok sangat meminati layanan Biskita Trans Depok.
"Ini membuktikan bahwa masyarakat Kota Depok masih percaya dengan layanan angkutan umum yang disediakan oleh Pemerintah," jelas Tatan.
Namun, Tatan juga berharap agar jumlah pengguna layanan Biskita Trans Depok terus meningkat lebih tinggi lagi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada berbagai kalangan.
"Misalnya, kegiatan Roadshow Ngariung yang mengajak para pelajar menggunakan Biskita Trans Depok di sejumlah sekolah, serta sosialisasi kepada berbagai komunitas masyarakat di Kota Depok," terang Tatan.
Ke depan, lanjut Tatan, Biskita diharapkan menjadi layanan yang dapat memodernisasi Kota Depok dan kota-kota lainnya di Bodetabek.
"Silahkan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beraktivitas, karena layanan Biskita didukung oleh perangkat IT yang mumpuni sehingga menawarkan keamanan dan kenyamanan," tambah Tatan.
Biskita merupakan layanan bus BRT dengan mekanisme subsidi BTS (Buy the Service) oleh Pemerintah Pusat melalui BPTJ Kementerian Perhubungan.
Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi BTS ini membeli keseluruhan pelayanan dari operator yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Saat ini, layanan angkutan umum dengan skema BTS ini telah hadir di Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok, yang memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan andal bagi masyarakat," kata Tatan.
Baca juga: Biskita Trans Depok mulai beroperasi terhubung ke Stasiun LRT
Baca juga: Kemenhub ujicobakan layanan transportasi massal Biskita Trans Depok
Baca juga: Pelayanan Biskita Trans Depok sama dengan LRT dan MRT
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: