Jakarta (ANTARA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mengumumkan hasil kinerja keuangan konsolidasian positif untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2024 (unaudited). WEGE mencatatkan pertumbuhan yang positif pada Laba Bersih sebesar Rp18,61 miliar, naik 318,67% (QoQ) dari kuartal I-2024 sebesar Rp4,44 miliar atau naik 5,99% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada Laba Ventura Bersama dari proyek KSO WEGE.




WEGE juga mencatatkan Pendapatan sebesar Rp1,38 triliun yang berasal dari segmen pendapatan konstruksi Rp1,26 triliun, pendapatan industri Rp90,33 miliar dan pendapatan konsesi Rp32,52 miliar, dengan pencapaian Laba Bruto sebesar Rp104,65 miliar atau Gross Profit Margin 7,58% mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 6,97%.




Segmen Konstruksi menjadi kontribusi utama pendapatan WEGE, sementara segmen Industri Modular dan Konsesi juga memberikan kontribusi positif. Revenue Stream ini mencerminkan salah satu strategi perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk mencapai sasaran pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.




Pada periode 30 Juni 2024, WEGE mencatatkan total Aset sebesar Rp5,06 triliun, total Ekuitas sebesar Rp2,57 triliun, dengan total Lialibitas yang mengalami penurunan 17,31% dari total Liabilitas di tahun 2023. Penurunan total Liabilitas tersebut berasal dari adanya penurunan Liabilitas Jangka Pendek pada Utang Usaha WEGE sebesar 35,08%. Sehingga kinerja rasio keuangan WEGE yang ditunjukan dari Debt to Equity Ratio (DER) mengalami penurunan menjadi 0,96x, Gearing Ratio 0,09x, dan Current Ratio 216,05%. Kinerja di atas dapat menunjukan fundamental likuiditas WEGE yang sehat.




“Pencapaian kinerja WEGE yang positif merupakan bentuk komitmen kami terhadap stakeholders maupun shareholders”, ujar Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita. Melalui langkah - langkah strategis yang dilakukan Perusahaan yaitu selektif terhadap pemilihan pelanggan/partner yang memenuhi kriteria bankable, skema pembayaran monthly progress dan terdapat down payment sehingga cash flow dan working capital berjalan dengan sehat, selain itu perusahaan akan memperkuat pengembangan dan optimalisasi bisnis Modular sebagai bagian dari backward strategy Perusahaan guna menopang kinerja.




Guna men-support pelaksanaan proses bisnisnya, Perusahaan akan menguatkan implementasi teknologi BIM dan penerapan SAP, dengan memperhatikan implementasi manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan/GCG dalam setiap aktivitas proses bisnis.




Update Kontrak Baru Hingga Juni 2024
WEGE mencatatkan pencapaian kontrak baru yang impresif sebesar Rp1,15 triliun hingga Juni 2024. Pencapaian ini mengalami peningkatan 39% (YoY) dibandingkan pencapaian periode yang sama pada Juni 2023 sebesar Rp826,07 miliar. Dengan pencapaian total kontrak dihadapi/total keseluruhan proyek WEGE sebesar Rp8,57 triliun.





Komposisi kontrak baru WEGE berdasarkan tipe owner berasal dari Pemerintah 59,16% menjadi persentase terbesar, dengan BUMN/BUMD 11,17% dan Swasta 29,67%, sedangkan berdasarkan tipe proyek untuk proyek Residensial 44,46% menjadi persentase terbesar, dengan Perkantoran 39,54% dan Fasilitas Publik 16,00%.




Proyek-proyek kontrak baru, antara lain : Pembangunan Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), Rusun Cilangkap, Pembangunan Eka Hospital Juanda, Gardu Hubung dan Jaringan Listrik Bio Farma, Gedung Fasilitas Pendukung TLT Tower 1-Telkom Landmark Tower, dan berbagai Office Keet dan Hunian Modular.




“Sebagai Perusahaan konstruksi yang mempunyai pengalaman di berbagai jenis proyek pembangunan “Building Construction” serta dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan Perusahaan saat ini, kami optimis Perusahaan dapat memperoleh proyek-proyek baru dan mencapai target yang telah ditetapkan”, tambah Hadian.