Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan Indonesia memperluas kerja sama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara hingga ke Korea Selatan dan India.


"Setelah realisasi dengan Malaysia, Thailand dan juga Singapura, kami juga sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama QR dengan negara Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Jepang dan India," kata Perry dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, Kamis.

QRIS antarnegara sebagai inovasi berkelanjutan fitur QRIS yang memungkinkan transaksi pembayaran dilakukan secara lintas batas (cross border).

QRIS antarnegara telah diperluas untuk kemudahan, efisiensi dan keamanan konektivitas pembayaran ritel lintas negara.

QRIS sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, diluncurkan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

Dalam perkembangannya, QRIS telah memfasilitasi konektivitas pembayaran antarnegara sejak 2022.

Sinergi yang kuat antarnegara khususnya di kawasan dalam payung Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi salah satu strategi utama dalam perluasan akseptasi QRIS yang akan bermanfaat besar diantaranya sektor perdagangan dan pariwisata, khususnya bagi pelaku UMKM.

Dengan kenyamanan pembayaran yang meningkat, interkoneksi antarnegara akan mampu memperluas akses pasar bagi pelaku usaha dari negara-negara tersebut, khususnya usaha mikro dan kecil, melalui bertambahnya jumlah konsumen baru.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus melakukan perluasan kerja sama interkoneksi pembayaran QR dengan negara mitra lainnya untuk mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital.