Forum Anak dan Genre garda terdepan cegah dampak negatif digitalisasi
31 Juli 2024 16:50 WIB
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA Rohika Kurniadi Sari (bawah) dalam webinar bertajuk "Melindungi Anak Usia Dini dari Resiko Perubahan Iklim dan Era Digital", di Jakarta, Rabu (31/7/2024). (ANTARA/Anita Permata Dewi)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut bahwa keberadaan Forum Anak dan Genre (Generasi Berencana) berperan sebagai garda terdepan dalam mencegah dampak negatif digitalisasi terhadap anak.
"Forum Anak mencoba membuat forum-forum supaya mengerti bahasa mereka, juga melakukan upaya pencegahan dengan sebaya mereka. Ada forum namanya Genre, ada Karang Taruna, ini kami harapkan mereka jadi garda terdepan," kata Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA, Rohika Kurniadi Sari dalam webinar di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pengamat: Literasi digital jadi kebutuhan mutlak bagi anak
Ia menambahkan layanan berbasis keluarga seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) juga dapat diakses oleh para orang tua untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai pendamping anak ketika anak menggunakan gawai.
KemenPPPA memiliki hampir 301 layanan Puspaga yang tersebar di Indonesia.
"Kami berharap bapak ibu sekalian, tolong diakses, juga selalu berkolaborasi bagaimana memampukan para orang tua untuk menjadi pendamping anak guna mengurangi risiko dan dampak digitalisasi," kata Rohika Kurniadi Sari.
Selain itu, anak juga dapat dikenalkan dengan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).
Pihaknya meyakini keberadaan Ruang Bermain Ramah Anak dapat mengurangi keterpaparan anak dalam menggunakan gawai.
"Karena di tempat bermain, anak-anak waktunya tidak habis hanya untuk bermain ponsel," kata Rohika Kurniadi Sari.
Baca juga: Kementerian PPPA pastikan penuhi hak dasar informasi anak lewat PISA
Baca juga: Forum Puspa Srikandi, upaya Surabaya lindungi perempuan dan anak
Ia mengatakan terdapat hampir 70 RBRA yang tersebar di kabupaten/kota dan sudah memiliki standar sesuai pedoman KemenPPPA.
"Yang terbaru, kami bersama Badan Standardisasi Nasional sudah memiliki RBRA Standar Nasional Indonesia (SNI)," katanya.
"Forum Anak mencoba membuat forum-forum supaya mengerti bahasa mereka, juga melakukan upaya pencegahan dengan sebaya mereka. Ada forum namanya Genre, ada Karang Taruna, ini kami harapkan mereka jadi garda terdepan," kata Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA, Rohika Kurniadi Sari dalam webinar di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pengamat: Literasi digital jadi kebutuhan mutlak bagi anak
Ia menambahkan layanan berbasis keluarga seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) juga dapat diakses oleh para orang tua untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai pendamping anak ketika anak menggunakan gawai.
KemenPPPA memiliki hampir 301 layanan Puspaga yang tersebar di Indonesia.
"Kami berharap bapak ibu sekalian, tolong diakses, juga selalu berkolaborasi bagaimana memampukan para orang tua untuk menjadi pendamping anak guna mengurangi risiko dan dampak digitalisasi," kata Rohika Kurniadi Sari.
Selain itu, anak juga dapat dikenalkan dengan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA).
Pihaknya meyakini keberadaan Ruang Bermain Ramah Anak dapat mengurangi keterpaparan anak dalam menggunakan gawai.
"Karena di tempat bermain, anak-anak waktunya tidak habis hanya untuk bermain ponsel," kata Rohika Kurniadi Sari.
Baca juga: Kementerian PPPA pastikan penuhi hak dasar informasi anak lewat PISA
Baca juga: Forum Puspa Srikandi, upaya Surabaya lindungi perempuan dan anak
Ia mengatakan terdapat hampir 70 RBRA yang tersebar di kabupaten/kota dan sudah memiliki standar sesuai pedoman KemenPPPA.
"Yang terbaru, kami bersama Badan Standardisasi Nasional sudah memiliki RBRA Standar Nasional Indonesia (SNI)," katanya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: