Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebuah pesawat Malaysia Airlines yang mengangkut 227 penumpang dan 12 anggota kabin kehilangan kontak dengan petugas pengawas lalu lintas udara pada Sabtu pagi.

Ketika kehilangan kontak, pesawat itu sedang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, kata maskapai penerbangan tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Malaysia Airlines saat ini sedang bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang yang telah mengaktifkan tim-tim pencari dan penyelamat mereka untuk menemukan pesawat ini," kata pernyataan itu.

Penerbangan MH 370 dengan menggunakan pesawat Boeing B777-200 itu meninggalkan Kuala Lumpur pada Jumat pukul 12.21 waktu setempat (Sabtu, pukul 01.21 WIB) dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada Sabtu pukul 6.30 (5.30 WIB).

Pihak maskapai mengatakan penerbangan kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara pada pukul 2.40 waktu setempat, hanya sekira dua jam setelah mulai terbang.

Stasiun televisi China, CCTV, mengatakan sebanyak 160 warga negara China berada di pesawat tersebut, demikian menurut laman Weibo.

Stasiun televisi pemerintah itu juga melaporkan bahwa belum ada keterangan tentang apakah pesawat itu jatuh di perairan China.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan kontak radar dengan penerbangan tersebut hilang ketika pesawat sedang berada di wilayah udara Vietnam.

Jika pesawat ditemukan jatuh, hal itu akan menandai kecelakaan fatal kedua yang terjadi pada pesawat Boeing 777 dalam waktu kurang satu tahun, sejak jet itu mulai digunakan pada tahun 1995.

Musim panas lalu, sebuah pesawat Boeing 777 yang dioperasikan Asiana Airlines mendarat darurat di San Francisco, menewaskan tiga penumpang.

Boeing mengatakan pihaknya menyadari adanya laporan bahwa pesawat Malaysia Airlines hilang dan sedang mengamati situasi, namun tidak memberikan komentar lebih lanjut.
(T008)