Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau seluruh warga Muhammadiyah agar menggunakan hak pilihnya secara cerdas dalam Pemilihan Umum 2014 nanti.
"Kepada segenap warga Muhammadiyah, diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan baik. Jangan emosional, jangan irasional. Tanyakan pada kalbumu, hati sanubari," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dalam acara bertajuk Pemilihan Umum 2014: Bagaimana Menyikapinya?, di Jakarta, Jumat malam.
Lebih jauh, menurut dia, rakyat harus memegang nilai moral dalam menentukan para wakilnya di legislatif dan tidak boleh terkecoh oleh permainan politik yang menjual citra dan janji politik murahan.
Din mengatakan bahwa Muhammadiyah memandang pemilu sebagai proses politik yang bermakna strategis dan menentukan arah masa depan bangsa. Pemilu merupakan momentum jihad politik dan sarana membangun demokrasi yang baik dan upaya mengakhiri wajah perpolitikan yang selama ini, menurut dia, semakin jauh dari cita-cita reformasi.
"Demokrasi yang serba bebas tanpa tanggung jawab moral hanya menghasilkan kehidupan politik nasional yang sarat transaksional, korupsi dan politik dinasti," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong Pemilu 2014 agar bisa berlangsung demokratis, konstitusional dan lebih bermutu dari pemilu-pemilu sebelumnya.
Din meminta pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa menuntaskan persoalan terkait daftar pemilih tetap (DPT). "KPU harus bekerja lebih keras untuk memastikan agar tidak ada seorang pun warga negara yang kehilangan hak suaranya karena setiap suara menentukan nasib masa depan bangsa," tuturnya.
Din mencatat bahwa terdapat 12,1 juta nama ganda dalam DPT pada Pemilu 2009 silam, sehingga KPU, Bawaslu dan Panwaslu menurut dia, harus lebih proaktif menegakkan peraturan dan sanksi pemilu sehingga dapat meminimalisir pelanggaran pemilu yang dilakukan parpol, caleg maupun masyarakat.(*)
Warga Muhammadiyah diimbau cerdas gunakan hak pilih
7 Maret 2014 23:06 WIB
Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin (ANTARA/Zabur Karuru)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: