“Skrining riwayat kesehatan yang dilakukan sekali dalam setiap tahun ini diharapkan dapat mengidentifikasi masalah kesehatan sedini mungkin untuk meminimalisir kemungkinan penyakit yang lebih serius di masa depan," kata Pupung di Sorong, Rabu.
Baca juga: BPJS: Aplikasi 'Mobile JKN' mudahkan peserta akses layanan kesehatan
Dengan mengetahui risiko-risiko ini lebih awal, peserta dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, seperti perubahan gaya hidup, pengobatan atau program pengelolaan kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka secara optimal.
Berkaitan dengan itu, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai media untuk melakukan skrining riwayat kesehatan. Peserta JKN dapat mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar maupun melalui Aplikasi Mobile JKN, melalui situs web BPJS Kesehatan dan laman khusus di https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html.
"Setelah melakukan skrining, hasilnya akan langsung ditampilkan, yang memungkinkan peserta untuk segera mengetahui status kesehatan mereka," ucap dia.
Baca juga: Direktur BPJS Kesehatan pastikan Program JKN optimal di Sorong Papua
Selanjutnya jika hasil pemeriksaan di FKTP menunjukkan nilai lebih dari normal, peserta dianjurkan untuk mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk penanganan yang lebih terintegrasi
Peserta JKN Aloysius Wangga mengungkapkan pertama kali melakukan skrining riwayat kesehatan ternyata memberikan dampak signifikan terhadap pemahamannya tentang kesehatan pribadi.
"Prosesnya sangat mudah dan cepat. Saya hanya perlu mengunduh aplikasi Mobile JKN, mengisi data yang diperlukan dan hasil skrining langsung tersedia,” kata Aloysius.
Baca juga: BPJS Kesehatan: Peserta JKN di Papua capai 1.607.143 orang