Pertamina International Shipping tanam 10.000 pohon mangrove
30 Juli 2024 17:35 WIB
Kegiatan penanaman 3.000 pohon mangrove saat kunjungan Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping (PIS) Diah Kurniawati (dua dari kanan) ke Terminal Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Kamis (18/7/2024). ANTARA/HO-Humas PIS
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) menanam lebih dari 10.000 pohon mangrove melalui program "BerSEAnergi untuk Laut" dalam rangka turut menjaga ekosistem pesisir Indonesia.
Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan PIS berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon dunia dengan menanam pohon mangrove secara rutin di seluruh wilayah operasi PIS serta anak usaha yang tergabung dalam Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML).
"Penanaman mangrove ini dilakukan di seluruh wilayah pesisir Indonesia dan berlangsung sejak tahun 2023," katanya.
Kegiatan pelestarian lingkungan tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Ekosistem Mangrove Sedunia pada Juli ini.
Pohon mangrove memiliki peran penting dalam keberlanjutan lingkungan. Selain melindungi pesisir dan menyimpan karbon, mangrove juga menyediakan ekosistem bagi kehidupan laut dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.
Sementara itu, dalam kunjungan Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati ke Terminal Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Kamis (18/7/2024), PIS menanam lebih dari 3.000 pohon mangrove.
"Penanaman 3.000 pohon ini berpotensi menyerap 201 ton CO2e selama 20 tahun ke depan. Kami berharap kegiatan ini berdampak positif pada masyarakat pesisir dengan meningkatkan biodiversitas dan ketahanan iklim," ujar Diah.
Aryo menambahkan berdasarkan perhitungan internal PIS, setiap pohon mangrove diperkirakan mampu menyerap hingga 3,35 kg CO2 per tahun.
Hutan mangrove yang terbentuk dapat meningkatkan biodiversitas di kawasan pesisir, yang sekaligus mendukung keberlanjutan pendapatan masyarakat setempat.
Program "BerSEAnergi untuk Laut" merupakan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PIS, yang bertujuan melindungi laut dan membantu membangun kehidupan berkelanjutan bagi komunitas pesisir.
Program tersebut hadir untuk meningkatkan aspek green business and sustainability, sejalan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PIS 2024.
Baca juga: PIS targetkan pengurangan 33 persen emisi karbon pada 2030
Aryo melanjutkan lahirnya program itu sejalan dengan SDGs No 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan No 14 mengenai Menjaga Ekosistem Laut.
Tema laut dipilih mengingat wilayah operasional perusahaan yang berada di laut.
Di samping itu, kegiatan "BerSEAnergi untuk Laut" baru saja memenangkan penghargaan Gold ESG Communication dari lembaga PR Indonesia untuk kategori "Hubungan dengan Masyarakat Sekitar" pada pekan lalu.
"Sejalan dengan agenda dekarbonisasi Pertamina Group dan pemerintah, PIS terus berinovasi dan berkomitmen pada pelestarian lingkungan melalui berbagai program TJSL. Dengan menanam lebih dari 10 ribu pohon mangrove, PIS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam melindungi masyarakat pesisir karena meningkatkan biodiversity dan climate resilience daerah tersebut," sebut Aryo.
Baca juga: Pertamina International Shipping menyatakan siap masuk pasar LNG
Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan PIS berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon dunia dengan menanam pohon mangrove secara rutin di seluruh wilayah operasi PIS serta anak usaha yang tergabung dalam Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML).
"Penanaman mangrove ini dilakukan di seluruh wilayah pesisir Indonesia dan berlangsung sejak tahun 2023," katanya.
Kegiatan pelestarian lingkungan tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Ekosistem Mangrove Sedunia pada Juli ini.
Pohon mangrove memiliki peran penting dalam keberlanjutan lingkungan. Selain melindungi pesisir dan menyimpan karbon, mangrove juga menyediakan ekosistem bagi kehidupan laut dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.
Sementara itu, dalam kunjungan Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati ke Terminal Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Kamis (18/7/2024), PIS menanam lebih dari 3.000 pohon mangrove.
"Penanaman 3.000 pohon ini berpotensi menyerap 201 ton CO2e selama 20 tahun ke depan. Kami berharap kegiatan ini berdampak positif pada masyarakat pesisir dengan meningkatkan biodiversitas dan ketahanan iklim," ujar Diah.
Aryo menambahkan berdasarkan perhitungan internal PIS, setiap pohon mangrove diperkirakan mampu menyerap hingga 3,35 kg CO2 per tahun.
Hutan mangrove yang terbentuk dapat meningkatkan biodiversitas di kawasan pesisir, yang sekaligus mendukung keberlanjutan pendapatan masyarakat setempat.
Program "BerSEAnergi untuk Laut" merupakan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PIS, yang bertujuan melindungi laut dan membantu membangun kehidupan berkelanjutan bagi komunitas pesisir.
Program tersebut hadir untuk meningkatkan aspek green business and sustainability, sejalan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PIS 2024.
Baca juga: PIS targetkan pengurangan 33 persen emisi karbon pada 2030
Aryo melanjutkan lahirnya program itu sejalan dengan SDGs No 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan No 14 mengenai Menjaga Ekosistem Laut.
Tema laut dipilih mengingat wilayah operasional perusahaan yang berada di laut.
Di samping itu, kegiatan "BerSEAnergi untuk Laut" baru saja memenangkan penghargaan Gold ESG Communication dari lembaga PR Indonesia untuk kategori "Hubungan dengan Masyarakat Sekitar" pada pekan lalu.
"Sejalan dengan agenda dekarbonisasi Pertamina Group dan pemerintah, PIS terus berinovasi dan berkomitmen pada pelestarian lingkungan melalui berbagai program TJSL. Dengan menanam lebih dari 10 ribu pohon mangrove, PIS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam melindungi masyarakat pesisir karena meningkatkan biodiversity dan climate resilience daerah tersebut," sebut Aryo.
Baca juga: Pertamina International Shipping menyatakan siap masuk pasar LNG
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: