Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menanggapi kedatangan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kampus tersebut di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus mengatakan kedatangan petugas KPK itu ada kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru.
"Setahu saya ke Fakultas Kedokteran mau menanyakan daya tampung berapa, seleksi jalur apa, UKT berapa," katanya.
Selain itu, yang juga ditanyakan yakni besaran iuran pengembangan institusi (IPI) yang dikenakan kepada mahasiswa.
"Apakah dulu ada yang besar, terutama ini yang kedokteran aja kok," katanya.
Ia mengatakan beberapa informasi lain soal kuota mahasiswa, jalur tes masuk, model uang kuliah tunggal (UKT) yang dikenakan kepada para mahasiswa.
"Sumbangan pengembangan institusi seperti apa, penentuan UKT bagaimana," katanya.
Terkait hal itu, ia memastikan tidak ada penggeledahan yang dilakukan oleh petugas KPK saat berada di kampus UNS.
"Bukan penggeledahan," katanya.
Ia mengatakan para petugas KPK berada di kampus tersebut tidak terlalu lama, yakni di kisaran dua jam.
"Sebentar kok, cuma tanya-tanya aja. 1-2 jam selesai. Tadi pagi, saya ketemu waktu di kedokteran saja dengan pak dekan kedokteran," katanya.
Sementara itu, ia memastikan kedatangan KPK tidak hanya ke kampus UNS tetapi juga beberapa universitas lain di Indonesia.
UNS tanggapi kedatangan petugas KPK ke kampus
30 Juli 2024 17:19 WIB
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Tags: