Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, mengatakan bahwa statistik penyelenggaraan kompetisi tersebut pada musim ini meningkat signifikan, dari sejumlah indikator data pertandingan maupun penonton.
Ia membeberkan, dalam 182 laga yang diselenggarakan selama tujuh bulan pada babak reguler, total rata-rata perolehan poin per gim (ppg) dari setiap laga naik dari 164,1 menjadi 145,6 poin.
Ia membeberkan, dalam 182 laga yang diselenggarakan selama tujuh bulan pada babak reguler, total rata-rata perolehan poin per gim (ppg) dari setiap laga naik dari 164,1 menjadi 145,6 poin.
"Selain itu, jumlah dunk sebanyak 655 dari 284, perolehan double-double musim ini 383 dari sebelumnya 241, dan jumlah over time (babak tambahan) tercatat delapan kali," kata Junas dalam konferensi pers persiapan final IBL 2024 antara Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Pelita Jaya Jakarta di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dia membeberkan, data-data itu menunjukkan bahwa kompetisi semakin ketat dan kualitas permainan juga semakin meningkat dengan format kandang-tandang (home-away).
Junas menambahkan, total penonton muda juga tercatat sebanyak 180 ribu orang dan broadcast streamers naik sebanyak 68 persen.Lebih lanjut dia membeberkan, data-data itu menunjukkan bahwa kompetisi semakin ketat dan kualitas permainan juga semakin meningkat dengan format kandang-tandang (home-away).
"Untuk pemain, tercatat ada 176 pemain lokal, 73 asing, empat naturalisasi, dan satu pemain asing keturunan atau berdarah campuran Indonesia (heritage)," ujar dia.
Baca juga: Satria Muda ke Final IBL 2024 setelah singkirkan Dewa United
Baca juga: Kalahkan juara bertahan, Pelita Jaya menuju Final IBL 2024
Junas optimistis, untuk musim 2025 penyelenggaraan akan semakin bagus dan kualitas tim peserta juga semakin meningkat.Baca juga: Satria Muda ke Final IBL 2024 setelah singkirkan Dewa United
Baca juga: Kalahkan juara bertahan, Pelita Jaya menuju Final IBL 2024
Ia menyatakan, melalui format home-away, penyelenggara ingin mengedukasi fan agar lebih mencintai dan antusias mendukung tim kesayangannya.
Jadi, lanjut dia, tim peserta juga bisa berkembang tidak hanya di dalam lapangan tapi di luar melalui pembangunan home base dan ekosistem olahraganya.
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub.
Baca juga: Satria Muda-Pelita Jaya siap berhadapan di Final IBL 2024
Baca juga: Satria Muda-Pelita Jaya siap berhadapan di Final IBL 2024