KPU diminta tingkatkan kepercayaan publik
7 Maret 2014 01:40 WIB
Pelantikan Anggota KPU. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) dan Wapres Boediono berbincang dengan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru yaitu (dari kiri ke kanan) Ida Budianti, Sigit Pamungkas, Arif Budiman, Feri Kunia, Juri Ardiantoro, Husni Kamil Malik dan Hadar Nafis Gumay seusai pelantikan anggota KPU dan Bawaslu di Istana Negara, Kamis (12/4). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik tujuh anggota KPU dan lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). (FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo) ()
Mamuju (ANTARA News) - KPU tingkat kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat diminta agar meningkatkan kepercayaan publik guna mendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilu 2014.
"Kalau kepercayaan publik meningkat terhadap penyelenggara otomatis partisipasi pemilih juga akan naik," kata anggota KPU Sulawesi Barat (Sulbar), Adi Arwan Alimin, di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, masyarakat akan datang memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kalau mereka percaya penyelenggara bersikap netral atau tidak memihak, demi terwujudnya pemilu jujur, adil dan demokratis.
"Sebaliknya kalau kepercayaan mereka kurang maka mereka tidak akan memilih pada saat pemilu nanti," katanya.
Oleh karena itu, Adi Arwan Alimin mengatakan, KPU tingkat kabupaten mesti menjunjung tinggi aturan yang ada, tidak melakukan kecurangan yang bisa menodai pemilu.
Dia juga minta parpol agar meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan yang lebih baik karena itu juga akan meningkatkan kepercayaan pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Ia mengatakan, kalau masyarakat percaya bahwa parpol akan membawa perubahan maka masyarakat akan berpartisipasi saat pemilu.
"Partisipasi diharapkan mencapai 75 persen, dan itu sangat ditentukan kepercayaan masyarakat, baik terhadap penyelenggara maupun kepada parpol," katanya. (MFH/T007)
"Kalau kepercayaan publik meningkat terhadap penyelenggara otomatis partisipasi pemilih juga akan naik," kata anggota KPU Sulawesi Barat (Sulbar), Adi Arwan Alimin, di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, masyarakat akan datang memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kalau mereka percaya penyelenggara bersikap netral atau tidak memihak, demi terwujudnya pemilu jujur, adil dan demokratis.
"Sebaliknya kalau kepercayaan mereka kurang maka mereka tidak akan memilih pada saat pemilu nanti," katanya.
Oleh karena itu, Adi Arwan Alimin mengatakan, KPU tingkat kabupaten mesti menjunjung tinggi aturan yang ada, tidak melakukan kecurangan yang bisa menodai pemilu.
Dia juga minta parpol agar meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan yang lebih baik karena itu juga akan meningkatkan kepercayaan pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Ia mengatakan, kalau masyarakat percaya bahwa parpol akan membawa perubahan maka masyarakat akan berpartisipasi saat pemilu.
"Partisipasi diharapkan mencapai 75 persen, dan itu sangat ditentukan kepercayaan masyarakat, baik terhadap penyelenggara maupun kepada parpol," katanya. (MFH/T007)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: