TNI AD gagalkan penyelundupan 6,3 kilogram narkoba di perbatasan
30 Juli 2024 14:43 WIB
Kasi intel korem 121/ABW Kolonel Inf Johnson M Sitorus (kedua kiri) bersama Dandim bengkayang Letkol Inf Albertinus (kedua kanan), Danyon Kav 12/Beruang Cakti Letkol Kav Andy Setio (kiri) dan Kasi Idik Pomdam 12/Tanjungpura Mayor CPM Indrata (kanan) memperlihatkan barang bukti sabu saat rilis kasus penangkapan 6,3 kilogram sabu di Pontianak, Selasa (30/7/2024). ANTARA/Jessica Wuysang/pri.
Pontianak (ANTARA) - TNI Angkatan Darat yang bertugas di perbatasan RI-Malaysia berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 6,3 kilogram di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Keberhasilan ini dicapai melalui kerja sama erat antara TNI AD dan masyarakat dalam program Radar Embrio Anti Narkoba," Kasiintel Korem 121/ABW, Kolonel Inf Johnson M Sitorus di Sungai Raya, Selasa.
Dia menyatakan bahwa informasi awal mengenai aktivitas mencurigakan tersebut berasal dari masyarakat yang bekerja sama dengan TNI AD sebagai bagian dari pagar aktif Benteng Penyelundupan di wilayah Jagoi Babang.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat yang telah digalang oleh TNI AD sebagai pagar aktif Benteng Penyelundupan di wilayah Jagoi Babang," tuturnya.
Mendapatkan laporan tersebut, Danrem 121/ABW sekaligus Dankolakops, Brigjen TNI Luqman Arief, segera menginstruksikan Satgas Yonkav 12/Beruang Cakti untuk membentuk tim pengintaian dan penyergapan di lokasi sasaran.
Pada Jumat (26/7) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Tim Sergap mengamati pergerakan dua orang yang menggunakan sepeda motor melewati jalan yang sedang dipantau. Tim segera mengejar pergerakan mencurigakan tersebut, namun kedua orang tersebut melarikan diri dan membuang bungkusan barang ke tepi jalan yang penuh semak belukar dan pepohonan.
Setelah melakukan sweeping di sekitar wilayah tersebut, Tim Sergap menemukan enam bungkusan yang setelah diperiksa ternyata berisi sabu dengan berat total 6,3 kilogram.
Tidak lama kemudian, kedua orang terduga penyelundup kembali ke lokasi untuk mengambil paket yang telah dibuang. Tim Sergap yang sudah bersiap langsung menangkap kedua orang tersebut dan mengamankan mereka di Pos Pamtas terdekat. Dari hasil pengembangan, satu orang lagi yang diduga menjadi bagian dari jaringan penyelundup tersebut berhasil ditangkap.
Brigjen TNI Luqman Arief mengapresiasi kolaborasi dan kemanunggalan TNI dengan masyarakat yang terjalin selama ini melalui program Radar Embrio Anti Narkoba, yang telah menunjukkan hasil signifikan dalam upaya memberantas penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan.
"Keberhasilan ini dicapai melalui kerja sama erat antara TNI AD dan masyarakat dalam program Radar Embrio Anti Narkoba," Kasiintel Korem 121/ABW, Kolonel Inf Johnson M Sitorus di Sungai Raya, Selasa.
Dia menyatakan bahwa informasi awal mengenai aktivitas mencurigakan tersebut berasal dari masyarakat yang bekerja sama dengan TNI AD sebagai bagian dari pagar aktif Benteng Penyelundupan di wilayah Jagoi Babang.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat yang telah digalang oleh TNI AD sebagai pagar aktif Benteng Penyelundupan di wilayah Jagoi Babang," tuturnya.
Mendapatkan laporan tersebut, Danrem 121/ABW sekaligus Dankolakops, Brigjen TNI Luqman Arief, segera menginstruksikan Satgas Yonkav 12/Beruang Cakti untuk membentuk tim pengintaian dan penyergapan di lokasi sasaran.
Pada Jumat (26/7) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Tim Sergap mengamati pergerakan dua orang yang menggunakan sepeda motor melewati jalan yang sedang dipantau. Tim segera mengejar pergerakan mencurigakan tersebut, namun kedua orang tersebut melarikan diri dan membuang bungkusan barang ke tepi jalan yang penuh semak belukar dan pepohonan.
Setelah melakukan sweeping di sekitar wilayah tersebut, Tim Sergap menemukan enam bungkusan yang setelah diperiksa ternyata berisi sabu dengan berat total 6,3 kilogram.
Tidak lama kemudian, kedua orang terduga penyelundup kembali ke lokasi untuk mengambil paket yang telah dibuang. Tim Sergap yang sudah bersiap langsung menangkap kedua orang tersebut dan mengamankan mereka di Pos Pamtas terdekat. Dari hasil pengembangan, satu orang lagi yang diduga menjadi bagian dari jaringan penyelundup tersebut berhasil ditangkap.
Brigjen TNI Luqman Arief mengapresiasi kolaborasi dan kemanunggalan TNI dengan masyarakat yang terjalin selama ini melalui program Radar Embrio Anti Narkoba, yang telah menunjukkan hasil signifikan dalam upaya memberantas penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: