Temanggung (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berpotensi untuk budi daya bawang merah, terutama di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Selasa, menyampaikan potensi tersebut dilihat dari hasil panen pada Maret hingga Juli 2024 yang dapat menghasilkan 13 ton per hektare.

Ia menyebutkan sembilan wilayah tersebut, yakni di Kecamatan Tembarak, Selopampang, Tlogomulyo, Bulu, Candiroto, Kledung, Bansari, Tretep, dan Wonoboyo.

"Luas potensial untuk budi daya bawang merah dari sembilan kecamatan tersebut sekitar 1.320 hektare," katanya.

Ia menuturkan, kawasan terbut memiliki ketinggian yang sesuai dengan tanaman bawang merah, yakni lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.

Menurut dia, untuk jenis bawang merah yang sesuai dikembangkan di kawasan tersebut, yaitu lumbu kuning dan lumbu hijau dengan produktifitas 13.000 per hektare.

Ketua Kelompok Tani Arga Pranjaya Desa Balesari, Kecamatan Bansari Siswanto menyampaikan, kalau hasil panen cukup bagus karena memang cuaca hujan tidak terlalu banyak jadi tingkat kadar airnya tidak terlalu banyak dan panas juga bagus untuk pengeringan, satu hektare panen 13 ton.

Menurut dia, pada Maret-Juli 2024 luas panen bawang merah di wilayah Bansari sekitar 880 hektare dan di Oktober mendatang akan kembali menanam bawang merah.

Ia menuturkan, harga jual di tingkat petani mengalami kenaikan, bawang merah basah potong dari Rp15.000-Rp18.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram.

Baca juga: Harga cabai rawit di tingkat petani Temanggungnaik
Baca juga: APTI Temanggung minta pemerintah lindungitembakau
Baca juga: Petani kopi Temanggung diimbau jaga kualitas