Polri siagakan tim gabungan selidki ledakan Kopaska
6 Maret 2014 19:38 WIB
ilustrasi Personel TNI AL memasang garis larangan melintas setelah terjadi ledakan di Markas Kopaska, Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/2). Ledakan tersebut diduga berasal dari gudang amunisi dan belum diketahui jumlah korban serta penyebab kejadian itu. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menyiagakan tim gabungan bersama TNI Angkatan Laut untuk membantu menyelidiki ledakan yang terjadi di gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (5/3).
"Kami akan bicara dengan KP3 (Polres Pelabuhan), akan mengundang tim gabungan dari TNI-AL dan Polri," kata Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Suhardi mengatakan tim gabungan disiagakan sesuai kebutuhan di lapangan untuk menanggulangi penanganan yang kurang.
"Bisa labfor (laboratorium forensik) atau apa. Sesuai permintaan mereka apa, kan mereka yang mengundang. Otoritas kawasan militer kan ada pada TNI AL, tapi kami sudah siap," katanya.
Dia menegaskan untuk tim gabungan sifatnya hanya membantu, sementara otoritas penyelidikan tetap ada pada TNI AL.
"Soal amunisi, motif terkait pidana apa itu otoritas militer, kan menggunakan hukum militer yang mengevaluasi mereka, kita melengkapi evaluasi mereka," katanya.
Dia menyebutkan tim gabungan tersebut sementara ini baru satu unit dan akan ditambah bila dibutuhkan.
"Satu unit bisa 10 orang atau satu mobil. Tapi kalau areanya besar, pasukan masih ada. Membentuk tim gabungan tidak sampai satu jam," katanya.
Sementara itu, Kapuslabfor Bareskrim Polri irjen Pol Bambang Suparsono mengatakan pihaknya siap membentuk tim gabungan.
"Ada undangan dari Angkatan Laut, sudah dari kemarin kami stand by (bersiaga)," katanya.
Akibat ledakan tersebut, seorang tewas yakni Sersan Satu Imam Syafei dan 86 luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo.
Sementara itu, menurut data Polda Metro Jaya, dua polisi terluka, di antaranya Kepala Unit Provos Pusdik Polair Lembaga Pendidikan Polisi, Iptu Muhammad Isa dan personel Sub Direktorat Penegakan Hukum Polisi Air Polda Metro Briptu Muhamat Sofi.
Gudang yang diapit kantor milik TNI AL itu, berdasarkan keterangan warga setempat, lokasinya memang relatif dekat dengan Kantor Direktorat Polisi Air Polda Metro Jaya.
Ledakan itu cukup besar karena bersumber dari material TNT yang tersimpan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak TNI AL itu. Sebanyak 10 gedung rusak akibat ledakan itu.
Saat ini, TNI bekerja sama dengan Polri masih menyeldiki penyebab ledakan itu dan akan mengumumkannya pada dua atau tiga hari ke depan.(*)
"Kami akan bicara dengan KP3 (Polres Pelabuhan), akan mengundang tim gabungan dari TNI-AL dan Polri," kata Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Suhardi mengatakan tim gabungan disiagakan sesuai kebutuhan di lapangan untuk menanggulangi penanganan yang kurang.
"Bisa labfor (laboratorium forensik) atau apa. Sesuai permintaan mereka apa, kan mereka yang mengundang. Otoritas kawasan militer kan ada pada TNI AL, tapi kami sudah siap," katanya.
Dia menegaskan untuk tim gabungan sifatnya hanya membantu, sementara otoritas penyelidikan tetap ada pada TNI AL.
"Soal amunisi, motif terkait pidana apa itu otoritas militer, kan menggunakan hukum militer yang mengevaluasi mereka, kita melengkapi evaluasi mereka," katanya.
Dia menyebutkan tim gabungan tersebut sementara ini baru satu unit dan akan ditambah bila dibutuhkan.
"Satu unit bisa 10 orang atau satu mobil. Tapi kalau areanya besar, pasukan masih ada. Membentuk tim gabungan tidak sampai satu jam," katanya.
Sementara itu, Kapuslabfor Bareskrim Polri irjen Pol Bambang Suparsono mengatakan pihaknya siap membentuk tim gabungan.
"Ada undangan dari Angkatan Laut, sudah dari kemarin kami stand by (bersiaga)," katanya.
Akibat ledakan tersebut, seorang tewas yakni Sersan Satu Imam Syafei dan 86 luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo.
Sementara itu, menurut data Polda Metro Jaya, dua polisi terluka, di antaranya Kepala Unit Provos Pusdik Polair Lembaga Pendidikan Polisi, Iptu Muhammad Isa dan personel Sub Direktorat Penegakan Hukum Polisi Air Polda Metro Briptu Muhamat Sofi.
Gudang yang diapit kantor milik TNI AL itu, berdasarkan keterangan warga setempat, lokasinya memang relatif dekat dengan Kantor Direktorat Polisi Air Polda Metro Jaya.
Ledakan itu cukup besar karena bersumber dari material TNT yang tersimpan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak TNI AL itu. Sebanyak 10 gedung rusak akibat ledakan itu.
Saat ini, TNI bekerja sama dengan Polri masih menyeldiki penyebab ledakan itu dan akan mengumumkannya pada dua atau tiga hari ke depan.(*)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: