"Masalah penanganan banjir rob, sudah kami lakukan dengan cara membangun tembok," ucap Wali Kota Bobby menanggapi tuntutan mahasiswa Cipayung Plus saat aksi damai di depan Balai Kota Medan, Senin.
Tetapi, lanjut dia, masyarakat di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, menolak dibangun tanggul untuk mengantisipasi banjir rob dan bahkan penduduk setempat mengajukan syarat, sehingga penanganan banjir rob di pesisir Belawan dengan pembangunan tanggul, baik di zona A, B, C, D dan E mulai 2022 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum terlaksana semua.
"Bukan tidak tuntas. Tapi warga sekitar menolak," ujar Bobby.
Baca juga: Cipayung Plus sesalkan aksi BEM-SI kubur foto Wali Kota Medan
Selain itu pihaknya telah melakukan berbagai upaya mengatasi begal di Kota Medan mulai kolaborasi unsur Forkopimda dan pemasangan CCTV dipantau melalui Area Traffic Control System (ATCS).
Bahkan, kejadian begal yang dicontohkan mahasiswa Cipayung Plus Kota Medan ini tidak tepat, menurut dia, karena terjadi di Jalan Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tercatat Abdul Aziz (27), menjadi korban aksi begal hingga lengan kirinya nyaris putus ketika melintas dengan sepeda motor di Jalan Pancing Deli Serdang, Sabtu (25/5) dini hari.
Baca juga: Muhaimin harap Cipayung Plus terus cetak pemimpin politik
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon yang mendampingi Wali Kota Bobby Nasution menerima kelompok mahasiswa itu pun angkat bicara persoalan begal di Kota Medan.
Pihaknya menjelaskan setiap aksi begal yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan merupakan tanggung jawab dirinya. "Saya terus kolaborasi dengan Forkopimda Kota Medan. Kami tetap reaksi cepat dalam merespon bila terjadi begal," katanya.
Baca juga: Cipayung Plus lahirkan rekomendasi untuk G20 terkait pariwisata
Baca juga: Forum mahasiswa Cipayung Plus ziarah ke makam Bung Karno