Pakar sebut kebijakan China bantu Turki atasi tantangan ekonomi
29 Juli 2024 21:42 WIB
Kapal-kapal kargo terlihat di Pelabuhan Izmir di Izmir, Turki, pada 26 Februari 2024. Bergulat dengan kesulitan ekonomi yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade, Turki berupaya meningkatkan investasi asing pada tahun 2024 untuk meningkatkan perekonomiannya. (ANTARA/Xinhua/Mustafa Kaya)
Istanbul (ANTARA) - Para pakar Turki menyoroti peran sentral China sebagai mitra penting bagi Turki, yang secara signifikan meningkatkan investasi langsung dan tidak langsung di berbagai sektor, serta meringankan tantangan ekonomi negara tersebut.
Para pakar yakin bahwa penekanan China pada reformasi dan keterbukaan diperkirakan akan memperdalam kerja sama ekonomi, meningkatkan volume perdagangan, serta mendorong investasi timbal balik antara kedua negara.
Murat Tufan, seorang analis dari lembaga penyiaran Turki EkoTurk, mengatakan, "China muncul sebagai pemain yang paling signifikan di kancah global dengan pengetahuan dan teknologi yang sangat berharga. Saya yakin kebijakan reformasi dan keterbukaan yang diterapkan oleh China dapat dijadikan acuan bagi Turki."
Tufan menekankan manfaat potensial dari investasi strategis China di sektor otomotif, kecerdasan buatan, dan teknologi di Turkiye, yang secara signifikan dapat memajukan kepentingan ekonomi Turki.
Dirinya percaya menggaet investasi dari China dapat membantu Turki mengatasi kenaikan biaya produk dan meremajakan industri. "Dengan memanfaatkan keahlian China dan mendatangkan investasi, Turki dapat mengurangi tekanan inflasi dan membangun ekonomi yang lebih tangguh."
Pakar itu menyoroti pengaruh China terhadap pasar otomotif Turki, seraya mengungkapkan bahwa China telah menstabilkan harga dan mengurangi tekanan inflasi melalui pengenalan kendaraan-kendaraan berteknologi tinggi yang terjangkau.
Selain itu, investasi dari China akan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Turki.
Semih Eryukseldi, seorang veteran industri yang berbasis di Istanbul dengan pengalaman luas di sektor otomotif, menyoroti posisi strategis negaranya untuk menggaet investasi China.
"Turki berpotensi menjadi sebuah pusat produksi untuk mobil-mobil China, dengan memanfaatkan keunggulan geografisnya untuk pendistribusian ke Balkan dan Eropa," ujar Eryukseldi.
Senada dengan Tufan, Eryukseldi menuturkan pengaruh positif dari para produsen mobil China yang memasuki pasar Turki yang merangsang persaingan dalam industri otomotif.
"Namun di masa depan, saya yakin merek-merek lain seperti Chery, MG, Skywell, dan bahkan merek-merek seperti Huawei dan Xiaomi, yang belum masuk ke negara ini, juga dapat merangkul konsumen dan berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja di Turkiye dengan menyediakan lapangan pekerjaan ketika mereka melakukan investasi serupa," ujar Eryukseldi.
Para pakar yakin bahwa penekanan China pada reformasi dan keterbukaan diperkirakan akan memperdalam kerja sama ekonomi, meningkatkan volume perdagangan, serta mendorong investasi timbal balik antara kedua negara.
Murat Tufan, seorang analis dari lembaga penyiaran Turki EkoTurk, mengatakan, "China muncul sebagai pemain yang paling signifikan di kancah global dengan pengetahuan dan teknologi yang sangat berharga. Saya yakin kebijakan reformasi dan keterbukaan yang diterapkan oleh China dapat dijadikan acuan bagi Turki."
Tufan menekankan manfaat potensial dari investasi strategis China di sektor otomotif, kecerdasan buatan, dan teknologi di Turkiye, yang secara signifikan dapat memajukan kepentingan ekonomi Turki.
Dirinya percaya menggaet investasi dari China dapat membantu Turki mengatasi kenaikan biaya produk dan meremajakan industri. "Dengan memanfaatkan keahlian China dan mendatangkan investasi, Turki dapat mengurangi tekanan inflasi dan membangun ekonomi yang lebih tangguh."
Pakar itu menyoroti pengaruh China terhadap pasar otomotif Turki, seraya mengungkapkan bahwa China telah menstabilkan harga dan mengurangi tekanan inflasi melalui pengenalan kendaraan-kendaraan berteknologi tinggi yang terjangkau.
Selain itu, investasi dari China akan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Turki.
Semih Eryukseldi, seorang veteran industri yang berbasis di Istanbul dengan pengalaman luas di sektor otomotif, menyoroti posisi strategis negaranya untuk menggaet investasi China.
"Turki berpotensi menjadi sebuah pusat produksi untuk mobil-mobil China, dengan memanfaatkan keunggulan geografisnya untuk pendistribusian ke Balkan dan Eropa," ujar Eryukseldi.
Senada dengan Tufan, Eryukseldi menuturkan pengaruh positif dari para produsen mobil China yang memasuki pasar Turki yang merangsang persaingan dalam industri otomotif.
"Namun di masa depan, saya yakin merek-merek lain seperti Chery, MG, Skywell, dan bahkan merek-merek seperti Huawei dan Xiaomi, yang belum masuk ke negara ini, juga dapat merangkul konsumen dan berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja di Turkiye dengan menyediakan lapangan pekerjaan ketika mereka melakukan investasi serupa," ujar Eryukseldi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: