Jeddah (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam tindakan Israel mencaplok ribuan meter persegi wilayah Palestina, termasuk yang baru-baru ini terjadi pada situs arkeologi penting di Desa Sebastia, Nablus, Tepi Barat.
Dalam pernyataannya pada Senin, OKI memandang tindakan tersebut menunjukkan dampak merusak dari kolonialisme pemukim yang dilakukan penjajah Israel.
Israel, sebagai kuasa pendudukan, juga menghancurkan dan menjarah ratusan situs arkeologi, sejarah, dan ilmiah penting serta ratusan tempat ibadah di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Kota Yerusalem.
Tindakan tersebut, menurut OKI, bertujuan menghapus, menguasai, dan membelokkan riwayat warisan budaya dan peradaban rakyat Palestina, yang merupakan pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB terkait.
Israel turut melanggar Konvensi Jenewa dan Konvensi Den Haag dan resolusi lain PBB yang relevan untuk Perlindungan Kekayaan Budaya dalam Peristiwa Konflik Bersenjata melalui aksi-aksi merusak, ucap organisasi itu.
Untuk itu, OKI mendesak komunitas internasional, khususnya UNESCO, untuk segera bertindak demi melindungi warisan budaya benda maupun tak-benda yang berada di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Sumber: SPA
Baca juga: Palestina desak UNESCO cegah permukiman Israel di situs arkeologi
Baca juga: Pejabat: Israel jarah ratusan peninggalan kuno Palestina sejak 1967
OKI kecam pencaplokan situs arkeologi Palestina oleh Israel
29 Juli 2024 21:23 WIB
Arsip foto - Umat Islam menghadiri salat Jumat pertama Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, pada 24 Maret 2023. (ANTARA/Xinhua/Chen Junqing)
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: