Pemprov Riau anggarkan Rp85 miliar bangun jembatan Meranti
29 Juli 2024 18:36 WIB
Plt Bupati Kepulauan Meranti, AKBP Purn Asmar didampingi jajarannya saat meninjau Jembatan Panglima Sampul di Kecamatan Tebingtinggi Barat yang ambruk pada Rabu (22/5/2024) lalu. (ANTARA/Rahmat Santoso)
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengalokasikan Rp85 miliar pada tahun 2025 untuk membangun Jembatan Panglima Sampul, di Sungai Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang ambruk pada Rabu (22/05/2024).
"Jembatan roboh ini akan dibangun lagi pada tahun 2025, karena jembatan yang lama tidak bisa berfungsi kembali," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat, sarana penghubung Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam yang roboh itu dibangun tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: Jembatan penghubung antar desa di Meranti Riau roboh, jatuh ke sungai
Sejak tahun pertama dibangun, jembatan tersebut tidak ada pemugaran atau perawatan sementara aktivitas sangat padat di jembatan tersebut.
"Jembatan tersebut ambruk akibat terjadi pergeseran antara badan jembatan dengan akses penghubung ke bagian sisi kiri kanan jembatan atau bagian daratan yang makin lama makin melebar dan mengakibatkan jembatan ambruk ke laut. Pada kejadian itu tidak ada korban jiwa," katanya.
Saat jembatan tidak berfungsi, pengguna jalan harus melakukan perjalanan dengan memutari lima desa jika ingin sampai ke kota Selat Panjang, yakni dari Desa Alai langsung ke Desa Gogok dan kini harus melintasi Desa Batangmalas, Desa Tenan, Desa Maini Darul Aman, dan Desa Mantiasa kemudian baru ke Desa Gogok.
"Peran jembatan ini sekaligus bermanfaat bagi masyarakat pada tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Pulau Merbau, Merbau dan Tasikputri Puyu," katanya.
Baca juga: Pemprov Riau diminta segera perbaiki jembatan ambruk di Meranti
"Jembatan roboh ini akan dibangun lagi pada tahun 2025, karena jembatan yang lama tidak bisa berfungsi kembali," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat, sarana penghubung Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam yang roboh itu dibangun tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: Jembatan penghubung antar desa di Meranti Riau roboh, jatuh ke sungai
Sejak tahun pertama dibangun, jembatan tersebut tidak ada pemugaran atau perawatan sementara aktivitas sangat padat di jembatan tersebut.
"Jembatan tersebut ambruk akibat terjadi pergeseran antara badan jembatan dengan akses penghubung ke bagian sisi kiri kanan jembatan atau bagian daratan yang makin lama makin melebar dan mengakibatkan jembatan ambruk ke laut. Pada kejadian itu tidak ada korban jiwa," katanya.
Saat jembatan tidak berfungsi, pengguna jalan harus melakukan perjalanan dengan memutari lima desa jika ingin sampai ke kota Selat Panjang, yakni dari Desa Alai langsung ke Desa Gogok dan kini harus melintasi Desa Batangmalas, Desa Tenan, Desa Maini Darul Aman, dan Desa Mantiasa kemudian baru ke Desa Gogok.
"Peran jembatan ini sekaligus bermanfaat bagi masyarakat pada tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Pulau Merbau, Merbau dan Tasikputri Puyu," katanya.
Baca juga: Pemprov Riau diminta segera perbaiki jembatan ambruk di Meranti
Pewarta: Frislidia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: