Bandung (ANTARA News) - Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Yusuf, menilai kabar Gunung Ciremai dijual ke Chevron Corporotion, beberapa waktu lalu sarat unsur politis.

"Saat ini sedang musimnya, bagaimana cara untuk menjatuhkan lawan politik. Dan semua kandidat yang akan maju pilpres pun mengalami hal yang sama," kata Yusuf, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.

Ia menduga, kabar penjualan Gunung Ciremai kepada Chevron bisa saja sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher).

Terlebih, lanjut dia, saat ini Aher menjadi salah satu kandidat calon presiden Indonesia yang diusung PKS pada Pemilu 2014.

"Jadi, jelang pemilu seperti saat ini, semua pihak yang terlibat dalam pemilu akan terus mencari cara melemahkan lawan politiknya," kata dia.

Ia menuturkan, pelaku tersebut sengaja menjatuhkan lawan politiknya agar bisa memunculkan tokoh yang diinginkan. "Sehingga serangan itu untuk memunculkan figur yang seolah-olah bersih di mata masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, fenomena serangan politik yang biasa dilakukan di tanah air cenderung mengenyampingkan nilai keadaban dan sportivitas.

"Caranya bukan sehat, tapi menjatuhkan lawan politiknya sudah masuk ke kampanye hitam. Itulah kehancuran demokrasi kita," ujarnya.