Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan pelatihan tenaga kerja mandiri untuk menyongsong Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional.
"Upaya Pemkot Jakarta Pusat dalam menyongsong Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global berskala internasional, yakni pelatihan tenaga kerja mandiri," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat Noviar Dinaryanti.
Noviar saat dihubungi di Jakarta, Senin, menyebutkan, tenaga kerja mandiri merupakan suatu program terobosan dalam rangka memperluas kesempatan kerja yang ditujukan kepada para pencari kerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Pelatihan kerja ini dapat membantu perekonomian keluarga dengan cara berwirausaha mandiri. Selain itu adapun pembentukan tenaga kerja mandiri di wilayah Jakarta Pusat meliputi berbagai bidang kejuruan di antaranya aneka kue tradisional maupun "bakery" dan "pastry".

Baca juga: Jakarta Pusat kembali gelar pelatihan mengemudi gratis untuk 100 orang
​​​​​​​
Aneka kuliner dan minuman seperti kreasi kopi, teh dan minuman buah yang sehat (healthy juice), tata rias kecantikan dan aneka kerajinan tangan.
Setelah pelatihan, kata Noviar, para peserta diberikan bantuan sarana peralatan sebagai modal usaha dan mendapat pendampingan dalam mengembangkan usahanya.

"Seperti perizinan nomor induk berusaha (NIB), pembuatan sertifikat halal, pendaftaran merk atau hal kekayaan intelektual (HKI), lalu fasilitasi pemasaran melalui 'online' dan 'offline' dan terakhir fasilitasi permodalan," ujar Noviar.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat berencana melakukan pelatihan tenaga kerja mandiri dengan bidang kejuruan yang dapat merespon Jakarta sebagai kota global.

Seperti pelatihan konten kreator dan pengeditan video yang harus disesuaikan dengan target pesertanya dan karakteristik warga di Jakarta Pusat. Misalnya, para alumni SMA/SMK di Jakarta Pusat (Jakpus).

Baca juga: Jakarta fokus pelatihan kerja perdagangan dan industri
Kepala Seksi Pengawasan Suku Dinas​​​​​​​ (Sudin) Nakertransgi Jakarta Pusat, Kartika Lubis menyebut, kuota peserta pelatihan aneka minuman sebanyak 100 orang, pelatihan kue basah dan kue kering 200 orang.

Lalu, kuliner internasional 300 orang, kerajinan tangan 25 orang, salon kecantikan 25 orang, mengemudi SIM A 600 orang, satuan pengamanan (satpam) 70 orang dan bursa kerja (job fair) tiga orang.

Ada beberapa pelatihan yang sudah selesai dilaksanakan, sedang berjalan maupun akan datang. Yang sudah selesai pelatihan aneka kue, aneka minuman," katanya.

Yang sedang berlangsung pelatihan mengemudi SIM A dan pelatihan kuliner. "Dan yang akan datang ada pelatihan salon, kerajinan tangan dan satuan pengamanan," kata Kartika.