Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan pembangunan IKN bukan proyek yang semata-mata hanya untuk mengejar target upacara 17 Agustus, melainkan proyek jangka panjang yang tidak akan selesai dalam waktu dekat.

"Saya hanya mengklarifikasi banyak mispersepsi di publik yang saya baca dari data bahwa seolah-olah IKN ini selesai pada tanggal 17 Agustus itu salah, ini adalah proyek jangka panjang yang tidak akan selesai dalam waktu dekat," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni seusai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Garuda IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin.

Raja Juli yang juga menjabat Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu, mengatakan proyek IKN, seperti dikatakan Presiden Jokowi bukan proyek yang terburu-buru. Presiden, kata dia, selalu menekankan bahwa jangan sampai mengorbankan keselamatan, hanya demi kecepatan.
Baca juga: Presiden: IKN jadi contoh tata kelola pemerintahan yang baik dan cepat

"Kita ini tidak sedang berkejar-kejaran, kita ini tidak sedang ricuh, rusuh, ngebut, ugal-ugalan, karena perintah Pak Presiden saya ingat berkali-kali jangan sampai hanya mengejar 17 (Agustus), Oktober (pelantikan presiden terpilih) itu konstruksinya tidak baik termasuk soal bandara, safety first. Jangan sampai mengorbankan keselamatan hanya demi kecepatan," ujar dia.

"Jadi, sekali lagi saya ingin mengklarifikasi persepsi publik yang banyak, seolah-olah IKN ini jadi 17 Agustus," kata Raja Juli menambahkan

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut pembangunan di IKN merupakan pekerjaan besar yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada, tanpa terburu-buru.

"Ini pekerjaan besar menyangkut rentang waktu yang bisa 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Ini bukan pekerjaan hanya setahun-dua tahun. Banyak berpikir kita ini ngejar-ngejar. Nggak," kata Jokowi kepada wartawan, di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, Senin.

Presiden mengatakan pekerjaan di IKN dilakukan sesuai tahapan dan rencana yang ada.

Menurutnya, dalam prosesnya akan terjadi banyak teknis persoalan atau kendala di lapangan, namun hal tersebut wajar terjadi dalam sebuah pekerjaan besar.
Baca juga: Menhub upayakan kereta otonom IKN berlanjut via skema buy the service
Baca juga: Kemenhub siapkan dua skenario kedatangan tamu VVIP saat HUT Ke-79 RI