Pindahan Ibu Kota
Para pemengaruh terkesan dengan progres pembangunan di IKN
29 Juli 2024 09:54 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan para pemengaruh (influencer) yang diajak langsung untuk melihat progres pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Kepresidenan/Muchlis Jr/aa.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah penggiat seni dan pemengaruh (influencer) memberikan kesan dan harapan mereka terkait kemajuan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Salah satunya Raffi Ahmad yang merasa terkesan dengan kecepatan progres pembangunan Istana Kepresidenan di IKN.
"Tadi sudah diajak jalan-jalan sama Pak Jokowi ke sekitar Istana, masuk ke dalam Istana, Masya Allah. Ini kalau memang sudah jadi keren banget. Ini jadi kebanggaan monumental, sejarah bangsa kita untuk Istana Kepresidenan kita tempat yang memang bagus banget. Kita selalu support pemerintah," ujar Raffi melalui keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Senin.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak sejumlah pemengaruh untuk melihat progres pembangunan di IKN.
Sementara itu, Willie Salim dan Meicy Villia mengatakan bahwa IKN melebihi ekspektasi keduanya. Willie mengira IKN akan menjadi kota biasa, namun setelah melihat langsung ia yakin IKN akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
"Pas lihat ke sini ternyata IKN itu bisa jadi sesuatu yang mungkin 10, 20 tahun lagi kita banggakan kayak Indonesia punya IKN gitu. Masa depannya bagus. Kalau menurut aku kerennya di sana sih seperti yang Bapak Jokowi bilang green energy, renewable energy, terus banyak mau dicampur sama forest hijau-hijauan juga. Keren sih," kata Willie Salim dan Meicy Villia.
Senada, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah turut mengapresiasi visi go green dan teknologi tinggi yang diterapkan di IKN. Keduanya mengharapkan IKN dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
"Kita dengar plan-nya Bapak Jokowi ini akan go green, terus high teknologi, terus di sini katanya semuanya mobil listrik, kendaraan umum listrik. Insya Allah itu luar biasa banget. Semoga nanti kita di kemudian hari bisa lihat IKN itu sangat bermanfaat buat masyarakat sini dan juga penduduk sini," harap Atta dan Aurel.
Penggiat seni lainnya, Irwansyah dan Zaskia Sungkar turut terkesan dengan kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan IKN. Menurut keduanya, meski memiliki arsitektur yang futuristik tapi IKN tetap mempertahankan budaya Indonesia.
"Insya Allah nanti ke depannya ketika ini sudah berjalan, ekosistemnya juga sudah terbangun dengan sangat sempurna, nanti Insya Allah pasti kan bukan hanya pemerintahan doang yang ada di sini, tetapi kan banyak bisa jadi tempat destinasi wisata juga. Jadi makin maju lagi negara kita," ucap Irwansyah dan Zaskia Sungkar.
Para penggiat seni dan pemengaruh pun sepakat bahwa IKN tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga menawarkan potensi besar sebagai pusat inovasi dan destinasi masa depan bagi Indonesia.
Baca juga: Kenakan jaket touring, Presiden tiba di Balikpapan disambut influencer
Baca juga: Presiden: Progres infrastruktur Istana Kepresidenan IKN berjalan baik
Baca juga: Presiden sebut "soft ngantor" pada hari pertama berkantor di IKN
Salah satunya Raffi Ahmad yang merasa terkesan dengan kecepatan progres pembangunan Istana Kepresidenan di IKN.
"Tadi sudah diajak jalan-jalan sama Pak Jokowi ke sekitar Istana, masuk ke dalam Istana, Masya Allah. Ini kalau memang sudah jadi keren banget. Ini jadi kebanggaan monumental, sejarah bangsa kita untuk Istana Kepresidenan kita tempat yang memang bagus banget. Kita selalu support pemerintah," ujar Raffi melalui keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Senin.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak sejumlah pemengaruh untuk melihat progres pembangunan di IKN.
Sementara itu, Willie Salim dan Meicy Villia mengatakan bahwa IKN melebihi ekspektasi keduanya. Willie mengira IKN akan menjadi kota biasa, namun setelah melihat langsung ia yakin IKN akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
"Pas lihat ke sini ternyata IKN itu bisa jadi sesuatu yang mungkin 10, 20 tahun lagi kita banggakan kayak Indonesia punya IKN gitu. Masa depannya bagus. Kalau menurut aku kerennya di sana sih seperti yang Bapak Jokowi bilang green energy, renewable energy, terus banyak mau dicampur sama forest hijau-hijauan juga. Keren sih," kata Willie Salim dan Meicy Villia.
Senada, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah turut mengapresiasi visi go green dan teknologi tinggi yang diterapkan di IKN. Keduanya mengharapkan IKN dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
"Kita dengar plan-nya Bapak Jokowi ini akan go green, terus high teknologi, terus di sini katanya semuanya mobil listrik, kendaraan umum listrik. Insya Allah itu luar biasa banget. Semoga nanti kita di kemudian hari bisa lihat IKN itu sangat bermanfaat buat masyarakat sini dan juga penduduk sini," harap Atta dan Aurel.
Penggiat seni lainnya, Irwansyah dan Zaskia Sungkar turut terkesan dengan kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan IKN. Menurut keduanya, meski memiliki arsitektur yang futuristik tapi IKN tetap mempertahankan budaya Indonesia.
"Insya Allah nanti ke depannya ketika ini sudah berjalan, ekosistemnya juga sudah terbangun dengan sangat sempurna, nanti Insya Allah pasti kan bukan hanya pemerintahan doang yang ada di sini, tetapi kan banyak bisa jadi tempat destinasi wisata juga. Jadi makin maju lagi negara kita," ucap Irwansyah dan Zaskia Sungkar.
Para penggiat seni dan pemengaruh pun sepakat bahwa IKN tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga menawarkan potensi besar sebagai pusat inovasi dan destinasi masa depan bagi Indonesia.
Baca juga: Kenakan jaket touring, Presiden tiba di Balikpapan disambut influencer
Baca juga: Presiden: Progres infrastruktur Istana Kepresidenan IKN berjalan baik
Baca juga: Presiden sebut "soft ngantor" pada hari pertama berkantor di IKN
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: