Jakarta (ANTARA) - Beberapa berita humaniora mendapatkan perhatian pembaca pada Minggu kemarin (28/7) termasuk mengenai rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diadakan di Jakarta yang menghasilkan sejumlah keputusan.

Tidak hanya itu, terdapat pula kabar mengenai Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang memutuskan menerima konsesi tambang dari pemerintah dan membentuk tim pengelola serta menunjuk Muhadjir Effendi ​​​​​​sebagai ketua tim usai konsolidasi nasional yang diadakan di D.I. Yogyakarta.

Berikut sejumlah berita humaniora kemarin yang masih menarik disimak hari ini:

Hasil pleno, PBNU larang kutip iuran warga untuk kegiatan organisasi

PBNU mengumumkan hasil rapat pleno di Jakarta pada Minggu kemarin, termasuk keputusan untuk melarang seluruh pengurus mengutip iuran dari masyarakat untuk kepentingan kegiatan organisasi, termasuk pembangunan gedung dan pengadaan acara.

Berita dapat dibaca di sini


PBNU umumkan akan dirikan akademi kepemimpinan nasional

PBNU mengumumkan akan mendirikan akademi kepemimpinan nasional NU untuk melatih kadernya dalam kepemimpinan di tingkat nasional dan internasional, memanfaatkan jaringannya baik lokal maupun di luar negeri.

Berita dapat dibaca di sini


PP Muhammadiyah putuskan terima konsesi tambang dari pemerintah

PP Muhammadiyah memutuskan untuk menerima tawaran konsesi atau izin usaha pertambangan dari pemerintah dengan pertimbangan pokok ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi orang banyak.

Berita dapat dibaca di sini


PP Muhammadiyah tunjuk Muhadjir sebagai ketua tim pengelola tambang

Setelah memutuskan menerima konsesi tambang, PP Muhammadiyah menunjuk Muhadjir Effendi sebagai ketua tim pengelola tambang sebagai salah satu hasil konsolidasi nasional. Muhadjir Effendy sendiri menjabat sebagai ketua bidang ekonomi, bisnis, dan industri halal dalam struktur kepengurusan PP Muhammadiyah.

Berita dapat dibaca di sini