Kupang (ANTARA News) - Rosalina Neno (17), siswa SMAN 1 Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas tertembak peluru nyasar, yang diduga berasal dari anggota TNI Korem 161 Wira Sakti yang menggelar latihan di lapangan tembak.
Korban diduga terkena peluru nyasar di bagian dada kiri saat bersama teman-temannya sedang berada di sebuah pondok, di sekitar lapangan tembak milik TNI AU di Kelurahan Nasipanaf pada Selasa (4/3) sekitar pukul 10.00 Wita.
Kepala Staf Korem 161 Wira Sakti Kolonel Inf Adrianus Suryo Agung Nugroho kepada wartawan, di Kupang, Selasa malam mengatakan, belum diketahui pasti apakah proyektil dalam tubuh korban itu adalah peluru dari pistol milik anggota TNI yang sedang melakukan latihan tembak.
"Korban saat ini berada di Rumah Sakit Umum Prof dr Johanes Kupang. Masih menunggu untuk diotopsi oleh dokter guna memastikan proyektil dalam tubuh korban," katanya.
Namun dia mengakui, dari hasil foto rontgen menunjukkan ada benda berupa proyektil peluru berada dalam tubuh korban.
Mengenai kronologi penemuan korban, dia menjelaskan, pada sekitar pukul 11.00 Wita, pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa ada korban yang terkena peluru pada bagian dada dan dalam keadaan kritis.
Saat itu juga, korban langsung dilarikan ke rumah sakit umum, tetapi sudah tidak tertolong. Korban meninggal dunia.
Dia menjelaskan, lokasi korban berjarak sekitar 300 meter dari lokasi latihan menembak, sementara jarak tembak senjata ringan yang digunakan TNI hanya berjarak 25 meter.
"Tetapi masih dalam penyelidikan. Saat ini juga sedang ada proses otopsi untuk memastikan proyektil peluru dalam tubuh korban," katanya.
Sementara itu, kedua orangtua korban yang mendapati anaknya di kamar jenasah syok. Ibu korban Lusia Neno-Naimasu sempat berteriak histeris di kamar mayat hingga pingsan dua kali.
Hal yang sama juga terjadi pada ayah korban Thobias Neno yang sempat pingsan setelah melihat jenazah anaknya.(B017/E005)
Diduga Rosalina tewas terkena peluru nyasar anggota TNI
4 Maret 2014 21:01 WIB
ILUSTRASI (ANTARA News/Handry Musa)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: