BPBD tutup jembatan rusak kerap digunakan warga untuk menyeberang
27 Juli 2024 22:52 WIB
Petugas BPBD Jabar saat menutup jembatan rusak yang menjadi penghubung Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang kerap digunakan warga untuk menyeberangi Sungai Cikaso. (ANTARA/Aditya Rohman)
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menutup jembatan yang sudah rusak menghubungkan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi yang masih digunakan warga untuk menyeberangi Sungai Cikaso.
"Penutupan jembatan setelah kami menerima informasi dari berbagai pemberitaan media massa. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan menimpa warga saat melintasi jembatan tersebut dengan cara bergelantungan di plat besi rangka jembatan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Rizgianto di Sukabumi, Sabtu.
Menurut Rizgianto, penutupan jembatan ini dilakukan pihaknya ini sekaligus meninjau lokasi untuk melakukan upaya penanganan sementara, sambil menunggu dibangunnya kembali jembatan tersebut oleh Pemkab Sukabumi secara permanen, dan rencananya akan dibangun dahulu jembatan sementara agar bisa diakses oleh masyarakat khususnya para pelajar.
Baca juga: Pelajar di dua desa di Lengkong "bertaruh nyawa" agar bisa bersekolah
Jembatan ini sudah berusia lima tahun dan penyebab kerusakan akibat disapu banjir bandang Sungai Cikaso pada akhir Juni 2024. Jembatan gantung yang terbuat dari plat besi dan tali baja ini memiliki panjang 40 meter dan lebar 1,7 meter.
Keberadaan jembatan tersebut sangat penting bagi warga sebagai akses penyeberangan serta untuk mempersingkat waktu dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, jembatan ini sangat menunjang masyarakat yang tinggal di dua desa itu seperti pendidikan, berdagang, menyalurkan hasil panen, bekerja dan lain sebagainya.
"Pembangunan jembatan sementara saat debit air sungai tengah menyusut dan sembari menunggu pembangunannya, akan dibangun dahulu rangka yang berada di darat," tambahnya.
Rizgianto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi serta warga sekitar terkait pembangunan jembatan sementara atau darurat.
Kemungkinan besar, pembangunannya akan dilakukan secara swadaya pada pekan depan dan diharapkan dengan adanya jembatan darurat ini bisa membantu berbagai aktivitas masyarakat.
Baca juga: DLH Sukabumi patroli pantau kesiapan objek wisata jelang HCS
Baca juga: BPBD OKU: 18 jembatan gantung rusak diterjang banjir
"Penutupan jembatan setelah kami menerima informasi dari berbagai pemberitaan media massa. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan menimpa warga saat melintasi jembatan tersebut dengan cara bergelantungan di plat besi rangka jembatan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Rizgianto di Sukabumi, Sabtu.
Menurut Rizgianto, penutupan jembatan ini dilakukan pihaknya ini sekaligus meninjau lokasi untuk melakukan upaya penanganan sementara, sambil menunggu dibangunnya kembali jembatan tersebut oleh Pemkab Sukabumi secara permanen, dan rencananya akan dibangun dahulu jembatan sementara agar bisa diakses oleh masyarakat khususnya para pelajar.
Baca juga: Pelajar di dua desa di Lengkong "bertaruh nyawa" agar bisa bersekolah
Jembatan ini sudah berusia lima tahun dan penyebab kerusakan akibat disapu banjir bandang Sungai Cikaso pada akhir Juni 2024. Jembatan gantung yang terbuat dari plat besi dan tali baja ini memiliki panjang 40 meter dan lebar 1,7 meter.
Keberadaan jembatan tersebut sangat penting bagi warga sebagai akses penyeberangan serta untuk mempersingkat waktu dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, jembatan ini sangat menunjang masyarakat yang tinggal di dua desa itu seperti pendidikan, berdagang, menyalurkan hasil panen, bekerja dan lain sebagainya.
"Pembangunan jembatan sementara saat debit air sungai tengah menyusut dan sembari menunggu pembangunannya, akan dibangun dahulu rangka yang berada di darat," tambahnya.
Rizgianto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi serta warga sekitar terkait pembangunan jembatan sementara atau darurat.
Kemungkinan besar, pembangunannya akan dilakukan secara swadaya pada pekan depan dan diharapkan dengan adanya jembatan darurat ini bisa membantu berbagai aktivitas masyarakat.
Baca juga: DLH Sukabumi patroli pantau kesiapan objek wisata jelang HCS
Baca juga: BPBD OKU: 18 jembatan gantung rusak diterjang banjir
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: